Ad

Memo Timur Lumajang
Thursday, 27 November 2014

Lestarikan Cagar Budaya Eks Stasiun KA

Posted by on Thursday, 27 November 2014



Lumajang, Memo
Sebagai bentuk kepedulian terhadap cagar budaya yang ada di Kabupaten Lumajang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Peduli Peninggalan Majapahit Timur (MPPMT) menggelar Talk Show dengan dinas terkait termasuk tokoh masyarakat yang tahu tentang sejarah di Kabupaten Lumajang.
Acara itu diselenggarakan di Warung Kembang (Warkem) yang beralamat di Jalan Gajah Mada (Toga) Lumajang yang dimulai pukul 09.00 Wib Hingga usai. Hadir pada cara itu, Kabag Hukum Pemkab Lumajang dan perwakilan dari Satpol PP, Bapeda, KPT serta anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Heri Prasetyo dan sejumlah pengamat sejarah di Kabupaten Lumajang.
Awali sambutan, Ketua LSM MPPMT, Syamsul Hidayat mengaku senang dan bangga dengan terselenggaranya acara tersebut. Namun ia merasa kecewa, karena dari Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Lumajang, Drs Gawat Sudarmanto tidak turut hadir pada acara tersebut. “Saya sedikit kecewa, karena kepala dinas pasiwisata dan seni budaya tidak hadir,” ungkapnya.
Namun demikian lanjut dia, tidak mengurangi keabsahan karena hampir seluruh undangan sudah datang. Melalui acara pagi itu, diharapkan kita bisa mengenali cagar budaya yang ada di Kabupaten Lumajang. “Mari kita bersama-sama ikut terlibat dan ikut menjaga cagar budaya yang ada di Kabupaten Lumajang,”ajaknya.
Acara yang mengambil tema” Pelestarian Cagar Budaya Bekas Stasiun Kereta Api Kota Lumajang,” lebih menfokuskan terhadap bangunan Stasiun Kereta Api peninggalan jaman kolonial Belanda yang berada di tengah-tengah Kota Lumajang. Yang mana jelas Syamsul, bangunan stasiun tersebut kini sudah berubah fungsi.
Hampir keseluruhan bangunan tersebut, sudah banyak yang direnovasi tanpa mengindahkan bentuk aslinya. Padahal jika dicermati, bangunan stasiun KA itu merupakan bangunan sejarah yang mempunyai nilai jual sangat tinggi. “Untuk itu, mari kita pikirkan bersama-sama agar bangunan itu dijadikan cagar budaya di kabupaten Lumajang,” harapnya.
Heri Prasetyo, selaku anggota Komisi E DPRD Jawa Timur mengaku senang karena diundang pada acara Talk Show itu. Menurutnya, acara seperti itu layak dilakukan agar anak muda mengetahui sejarah tentang keberadaan cagar budaya di Kabupaten Lumajang termasuk bangunan sejarah peninggalan jaman kolonia Belanda.
“Saya hanya berharap, cagar budaya yang ada mari kita pelihara dan kita lestarikan keberadaanya dengan baik,” harapnya. Sebetulnya kata Heri, bangunan stasiun Kereta Api yang berada di tengah-tengah kota Lumajang itu patut dijadikan  sebagai bangunan cagar budaya karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Disinggung tentang bangunan stasiun KA yang sekarang mulai beralih fungsi, pihaknya berharap agar pemerintah setempat segera menindaklanjuti ijinya. Artinya, pemerintah setempat harus segera mengkroscek ulang tentang perijinan untuk menggunakan bangunan tersebut  “Jika perlu, kami akan ikut melakukan pengawasan dan memberikan informasi itu kepada Bapak gubernur,” jelentrehnya.
Heri memastikan, jika perijinan untuk menempati bangunnan Eks stasiun Kereta Api tersebut dikeluarkan oleh oknum-yang tidak bertanggung jawab. “Jika perlu, nanti kami akan mengambil tindakan tegas apabila terjadi kesewenang-wenangan dalam proses perijinannya,” pungkas Lesgislator yang berangkat dari dapil IV Kabupaten Jember dan Lumajang ini. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top