Meditasi adalah Sejenis Pendidikan
Posted by
Unknown on Monday, 5 January 2015
Meditasi adalah sejenis pendidikan, sejenis proses belajar. Itu
seperti ketika Anda pergi ke perguruan tinggi, Anda bertanya sesuatu kepada
profesor atau guru Anda, dan kemudian Anda harus duduk dengan tenang dan
mendengarkan ajaran serta kebijaksanaannya. Jika pelajar hanya pergi ke
perguruan tinggi dan bertanya sesuatu kepada profesor tetapi ia malah keluar dan
melakukan hal yang lainnya, apakah ia akan menjadi bijaksana? Jadi, meskipun
profesor berada di depannya, akan tetapi dia tidak mendapatkan apa-apa, itu
karena dia tidak memberikan sebuah kesempatan kepadanya untuk berbicara.
Meditasi itu seperti ilmu pengetahuan yang lainnya. Kita harus
belajar. Kita harus bersedia untuk menerima kebijaksanaan yang akan diberikan
kepada kita. Dan seperti ilmu pengetahuan atau pelajaran yang lain, kita belajar
dengan mendengarkan dan dengan berlatih. Ketika kita duduk diam dalam
keheningan, kelak akan ada banyak informasi, berkah, cinta kasih, dan kekuatan
yang dilimpahkan ke dalam diri kita. Kita akan merasa berbeda setelah meditasi.
Dan semakin lama masa meditasi atau semakin lama kita bermeditasi, maka kita
akan menjadi lebih bijaksana, lebih damai. Inilah caranya agar dunia ini menjadi
lebih damai.
Pendidikan Dimulai dari Keluarga
T: Guru yang saya hormati, bagaimana kita dapat mendidik anak-anak
SMP dan SMU untuk menjadi lebih lemah lembut dan memahami cinta kasih orang tua
mereka tanpa rasa ragu?
G: Itu tergantung dari karma orang tua dan anak-anak. Pada mulanya
anak-anak mempunyai hati yang baik, tetapi mereka kemudian dipengaruhi oleh
masyarakat luas. Saat ini, lingkungan sosial tidak baik dan tidak menguntungkan
bagi perkembangan anak-anak, karena film-film kekerasan dan poster-poster
pornografi ada di mana-mana, dan mereka benar-benar mempengaruhi anak-anak kita.
Sekarang ini, kursus di bidang moral tidak termasuk dalam kurikulum sekolah. Ini
akan berubah di masa depan; mungkin pemerintah akan memasukkan kursus-kursus ini
ke dalam sistem pendidikan. Suruhlah anak-anak Anda untuk membaca cerita-cerita
moral atau bermeditasi selama tiga puluh menit setiap harinya. Setelah itu
anak-anak akan menjadi lebih baik
Jika anak-anak tumbuh dan memiliki etika baik yang mengakar sejak
kecil, maka ketika mereka dewasa mereka tidak akan mudah jatuh. Tetapi ketika
pohon tidak berakar dengan baik, maka pohon itu hanya tumbuh sedikit, dan pohon
itu kemudian dapat ditumbangkan oleh angin atau kekuatan alam yang lain.
Kebanyakan anak-anak yang jahat, sebenarnya mereka tidak
benar-benar jahat. Sebagian besar dari mereka yang bunuh diri atau merampok juga
tidak begitu jahat. Mereka menjadi jahat karena tidak seorang pun yang
mengajarkan hal-hal yang baik kepada mereka, dan mereka hanya mengenal
orang-orang yang mengajar mereka tentang hal-hal yang buruk. Kode etis dan moral
jarang diajarkan di sekolah. Sebagian besar anak-anak diajarkan untuk mengingat
fakta-fakta dalam matematika, sejarah, dan kelas-kelas yang lain. Mereka
dituntut untuk lulus dengan cepat dari sekolah, mencari pekerjaan, dan
memperoleh uang. Satu-satunya motivasi yang mereka terima dari keluarga adalah:
“Jika kamu gagal dalam pelajaran, maka kamu tidak akan dapat mencari nafkah
ketika kamu dewasa nanti.” Sebagian besar sekolah menekankan hal ini. Sebagian
besar orang bersaing satu sama lain hanya untuk uang, posisi, dan popularitas.
Mereka tidak mendidik anak-anak tentang konsep moral, tanggung jawab, dan
memberikan sumbangan kepada masyarakat. Jadi, generasi masa depan kita mungkin
berada dalam situasi yang menyedihkan!
Kelak, sebelum Anda mengutuk seorang pencuri atau menyalahkan
seorang anak karena jahat, maka pikirkan dan tanyakan kepada diri sendiri
terlebih dahulu: “Sebagai orang tua dan orang yang lebih tua, apakah kita sudah
benar-benar memenuhi tanggung jawab kita?” Mungkin kita harus malu pada diri
kita sendiri! Bagaimanapun, kita tidak dapat disalahkan, karena generasi yang
lebih tua tidak mengajarkan sesuatu yang baik kepada kita. Kita harus menemukan
jalan yang lain, atau anak-anak kita akan merosot akhlaknya. Anak-anak yang
jahat tidak dilahirkan jahat, tidak ada seorang anak pun yang jahat sejak lahir.
Anak-anak itu atau para narapidana itu tidak benar-benar jahat.
Tingkah laku mereka sebagian besar disebabkan karena latar belakang keluarga
mereka yang malang. Sebagai contoh, ibu mereka mungkin menjadi pencandu narkoba,
atau ayah tiri mereka mungkin telah kecanduan judi atau alkohol dan sering
memukul mereka. Latar belakang keluarga yang seperti itu dapat menciptakan
kelakuan buruk pada anak-anak. Mereka melepaskan kemarahannya kepada orang lain.baca artikel lengkapnya
0 Komentar:
Post a Comment