Tempa Petugas Penanggulangan Bencana
Posted by
Unknown on Thursday, 12 February 2015
Lumajang, Memo_Acara kontidensi merupakan dokumen penting dalam rangka pengurangan resiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan yang terjadi di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang. Dokumen yang memilki kelayakan tentang pengamanan ancaman bencana yang terjadi di Lumajang, belum sepenuhnya dimilki.
Demikian yang disampiakan oleh Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Ribowo S.Sos kepada Memo Rabu (11/2) siang. Karenanya kata dia, guna mewujudkan masyarakat Lumajang tanggap terhadap bencana, Maka masing-masing SKPD dan stakeholder diberikan pemahaman tentang cara susunan dokumen tersebut.
Pada acara Diklat tersebut, peserta akan diberikan ilmu tentang mengani suatu bencana alam baik kecil maupun besar.Acara kontidensi tersebut diselenggarakan pada Kantor Diklat Jalan Ahmad Yani Lumajang selama 3 hari. Terhitung sejak tanggal 10 sampai 12 Pebruari.
Adapun perserta Diklat tersebut diambil dari tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang. Diantaranya, Kecamatan Ranuyoso, Klakah dan Kecamatan Randuagung.yang diikuti oleh masing-masing Muspika, Dinas Kesehatan, PMI, Kodim dan dipandu oleh petugas BPBD tingkat I Propinsi Jawa Timur.
Diharapkan, para peserta yang ikut dalam Diklat Kontidensi tersebut akan memilki bekal dan ilmu dalam setiap mengani suatu bencana yang terjadi di wilayah masing-masing. Seperti penanganan dalam hal bencana tanah longsor, banjir dan kekeringan.”Diharapkan setelah mengikuti diklat kontidensi, bisa mengaplikasikan di lapangan,” jelas Ribowo.
Disinggung apakah sekarang di Kabupaten Lumajang ada kejadian menonjol seperti gunung meletus, longsor maupun lahar dingin, ia menjawab tidak ada. Misalkanpun ada, itu hanya kejadian kecil dan tidak sampai memakan korban seperti yang terjadi pada aliran lahar dingin Gunung Semeru di wilayah Kecamatan Candipuro.
Seperti tiga sungai lahar dinginyaitu besuk bang, besuk sat dan curah kobo’an. Paling lama lahar dingin itu hanya mengalir selama 15 sampai 20 menit. Itupun kalau terjadi curah hujan yang cukup tinggi diarea lereng Gunung semeru. “ Jika tidak ada hujan, suangi itu kan mengering dan hanya dialiri air kecil,” ujarnya.
Namun demikian, bagi para warga yang akan menyebrang jika tidak berhati-hati maka akan terpereset. Untuk itu pihaknya berpesan kepada warga yang menambang pasir disepanjang aliran sungai itu, harus tetap waspada dan berhati-hati. “Ditakutkan air akan datang sewaktu-waktu,” pungkasnya. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment