Kemarau Panjang Picu Kenaikan Harga Cabe
Posted by
Unknown on Friday, 7 November 2014

Pedagang pasar tradisional kembali kelimpungan. Pasalnya, harga cabai merah rawit pada bulan sebelumnya sempat turun di kisaran 15 ribu / kilogram (kg). Kini pada awal November, harganya naik lagi sampai pada angka 40 ribu/kilogram. Diduga penyebab dari kenaikan harga cabe itu, akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Musrifah (45), salah satu pemilik warung yang ada di Jalan Toga Lumajang mengaku was-was dengan kenaikan harga cabe saat ini. Menurutnya, harga itu tidak mungkin akan mengalami kenaikan lagi. Pasalnya pada bulan-bulan sebelumnya, harga cabe rawit dipasaran tembus hingga Rp.100 ribu/ kilo gram.
“Lima hari kemarin, saya beli cabe rawit di pasar perkilonya cuma lima belas ribu Mas. Namun tadi pagi, saya beli sudah empat puluh ribu perkilonya,” terang Musrifah kepada Memo pada Kamis (6/11) pagi kemarin. yang menjadi kekawatirannya, kenaikan harga cabe itu akan diikuti oleh harga-harga komoditas lainnya.
Meski demikian jelas Musrifah, ia tidak pernah merubah resep masakannya. Ditakutkan, pelaggannya akan pindah gara-gara cita rasa masakannya berubah. Diakui, sebagai penjual masakan khas Jawa Timur ia lebih mengutamakan cabe sebagai bahan dasarnya. Sehingga apabila harga cabe naik, keuntungannya juga ikut menyusut
Ia hanya berharap kepada pemerintah untuk selalu memantau kenaikan bahan pokok dipasaran, sehingga harga cabe tidak terus melambung seperti pada bulan-bulan sebelumnya yang harganya berkisar Rp.100 ribu /kilogramnya.”Kalau harga cabe terus naik, keuntungan saya akan berkurang,” pungkasnya.
Sementara itu, kenaikan harga cabe juga diakui oleh Soleh (52), pedagang sayur di pasar tradisonal Lumajang. Dengan kenaikan harga cabe yang cukup dratis, maka dirinya harus mengurangi stock dagangan cabenya. “Kalau cabe murah, setiap hari saya bisa menyetok 40 hingga 50 kilo gram. Namun karena harganya naik seperti sekarang ini,saya hanya menyetok separuhnya saja,” akunya.
Soleh menambahkan, kenaikan cabe itu diduga karena musim kemaru yang berkepanjangan. Sehingga, banyak sawah milik petani yang kekeringan dan mengakibatkan para petani gagal panen.”Seaidanya nanti hujan mulai turun, tanaman cabe milik petani akan tumbuh subur lagi dan harga cabe bisa normal kembali,” paparnya. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment