Ngaku Sering Diintimidasi, Guru Sukwan Mundur
Posted by
Unknown on Saturday, 13 December 2014
Lumajang, Memo
Nita Fahmi Arienda, (25) asal Jalan PB. Sudirman
Lumajang, salah satu guru sukwan pada SDN 01 Kepuharjo, Kecamatan Kota Lumajang
akhirnya memilih mengundurkan diri dari pekerjaanya. Pasalnya, ia kerap
mendapat tekanan serta intimidasi dari salah satu guru bernama Wahyuni Endah
Warni yang tak lain masih saudara dekatnya.
Surat pengunduran diri Nita ( panggilan akrab-red)
resmi disampaikan pada hari Jumat (5/12) pagi, sekira pukul 08.00 Wib. dengan
diantar Suatman (49), ayah kandung. Surat tersebut ditujukan langsung
kepada Kepala sekolah SDN 01 Kepuharjo, Suminaningtyas S. pd.
Menurut Nita kepada Memo, ia sengaja mengambil
langkah tersebut karena merasa tidak betah dengan perlakukan salah satu guru bernama Wahyuni Endah Warni
atau lebih akrab dipanggil Bu Yuni. Setiap ada kesalahan sedikit, ia selalu
marah-marah dengan menggebrak meja.
Ironisnya, hal itu kerap dilakukan di depan
anak-anak didiknya. Dari sikap yang tidak senonoh itulah, maka dirinya merasa
tertekan dan tidak nyaman. Sehingga, ia lebih memilih mengundurkan diri
pekerjaanya.”Setiap ada kesalahan sedikit, Bu Yuni selalu marah-marah di kelas
sambil menggebrak meja,” ungkapnya.
Diakui olehnya, Yuni itu masih ada hubungan saudara
dengan ayahnya. Namun sikapnya di sekolah, tidak mencerminkan seorang pendidik.
Yang lebih mengkawatirkan lagi, ia selalu ikut campur dengan permasalahan
pribadi yang dialami guru-guru di sekolah. “Ia itu orangnya sok kuasa dan sok pinter dan suka mengintimidasi Pak,” jelasnya.
Herannya, meski begitu pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah
tidak berani menegur atau mengambil sikap tegas. Yang lenbih menyakitkan lagi
jelas Nita, belakangan ini ia tidak diberi waktu mengajar di kelas malah
dijadikan penjaga perpustakaan. “Dari situlah, akhirnya saya memilih
mengundurkan diri Pak,”pungkasnya.
Sebagai orang tua, Suatman mengaku kecewa dan tidak legowo atas tindakan Wahyuni dengan
Kepala Sekolah terhadap anak
perempuannya. Untuk itu, rencananya ia akan melaporkan kasus tersebut ke pihak UPTD
dan Dinas Pendidikan kabupaten Lumajang. “Intinya,saya tidak terima anak saya
diperlakukan seperti ini Mas. Rencannya, saya akan melaporkan kasus ini
keatasannya,” tegas Suatman.
Sementara itu, untuk memastikan kebenaran keluhan
dari Nita dan Suatman ayah kandungnya. Pagi itu sekira pukul 10.00 Wib, Memo
mendatangi lembaga pendidikan SDN 01 Kepuharjo yang beralamat di Jalan Gajah
Mada Lumajang untuk bertemu dengan Kepala Sekolah. Sayangnya yang bersangkutan
tidak ada di tempat.
Bahkan , tidak nampak satupun guru yang berada di
ruang kantor sekolah. Karena penasaran,
Memo lalu mendatangi rumah kepala sekolah yang berada di barat STKIP PGRI
Lumajang. Lagi-lagi, Memo tidak ketemu dengan yang bersangkutan. Menurut laki-laki paru baya yang mengaku
suaminya, istrinya sedang keluar untuk
belanja di pasar. “barusan istri saya pamit kepasar untuk belanja,” jelas
lelaki tersebut.
Apakah benar Nita Fahmi Arienda mengundurkan
diri sebagai guru sukwan karena ada intimidasi atau tekanan dari pihak kepala sekolah
dengan salah satu guru bernama Wahyuni?.
Dan bagaimanakan tanggapan dari kepala sekolah? Bersambung. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment