Tanah Longsor, Warga Panik Selamatkan Diri
Posted by
Unknown on Thursday, 15 January 2015
Lumajang, Memo
Diguyur hujan deras hingga berjam-jam, Selasa (13/1) malam sekira pukul 11.00 Wib, tebing dengan kedalaman sekitar 50 meter yang bersebelahan dengan pasar Desa Kedawung, Kecamatan Padang, mendadak longsor. Sedikitnya, lima kandang sapi dan kambing milik warga ikut terjun bebas kedalam sungai musiman tersebut.
Belasan rumah dan belasan toko sembako milik warga yang terletak disekitar lokasi tanah longsor, rata-rata dinding rumahnya mengalami retak-retak. Bahkan ada beberapa toko milik warga mengalami kemiringan hingga 45 derajat kearah sungai yang disebabkan karena tanah yang ada dibawah pondasi rumah sebagian tergerus longsor.
Kondisi itu membuat semua pemilik rumah dan toko yang terletak disekitar tanah longsor, memilih memindah barang-barangnya ke rumah kerabat dan tetangganya yang terletak disbelah jalan. bahkan ada sejumlah warga memilih aman dan mengungsi ke rumah kerabatnya karena takut ada longsor susulan.
Suwadi warga setempat ketika ditemui sejumlah media mengatakan, mulai siang hingga malam wilayah Desa Kedawung dan sekitarnya diguyur hujan deras. Saat warga sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang pasar. Karena penasaran dan khawatir terjadi sesuatu, dirinya bersama sejumlah warga yang sedang melakukan patroli lanbgsung ramai-ramai menuju ke belakang pasar.
“Kami kaget ketika melihat sejumlah rumpun bambu yang terletak dibelakang rumah dan pasar itu sudah berada didalam sungai musiman itu. Saya lebih kaget lagi ketika melihat sejumlah kandang sapi dan kandang kambing milik warga juga terjun bebas kedalam sungai itu,”ungkap Suwadi
Melihat kondisi itu, dirinya bersama sejumlah warga yang lain langsung membangun warga yang rumahnya berada disekitar lokasi yang kemudian dilanjutkan ke jajaran Muspika Kecamatan Padang dan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.
”Pagi itu Belasan personil BPBD dan jajaran Muspika Kecamatan Padang tiba dilokasi, bersama warga langsung kerja bhakti. Sebagian ada yang membantu warga memindah barang-barangnya, sebagian lagi melakukan plengsengan pada lokasi tanah longsor yang bersifat sementara. Agar kami bersama warga tidak terus cemas, diharapkan pemkab Lumajang segera membangun plengsengan pada titik longsor itu mas,”pungkas Suwadi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Ribowo ketika dikonfirmasi Memo membenarkan terjadinya tanah longsor disekitar pasar Desa Kedawung Kecamatan Padang. Namun, dalam bencana tanah longsor itu tidak ada korban jiwa meski cukup membuat warga heboh.
”Saat ini belasan anggota Tim Reaksi Cepat BPBD sudah kami terjunkan kelokasi untuk melakukan plengsengan sementara pada titik longsor. Masih kami lakukan pendataan, usulan warga pun sudah kami masukkan dalam waktu dekat kami sampaikan pada Bapak Bupati Lumajang mas,”kata Ribowo
Secara terpisah Camat Padang Tauhid ketika ditemui Memo mengatakan, setelah melakukan croscek bersama jajaran Muspika, bencana tanah longsor ini terjadi disebabkan karena ulah warga sendiri mematikan semua selokan pembuangan air yang ada digunakan sebagai tempat berjualan.
Akibatnya, air hujan yang berasal dari sekitar rumah warga langsung masuk pekarangan rumah warga. Karena tingginya debit air pembatas tanah pekarangan rumah warga jebol dan terus terkikis hingga terjadi longsor.
”Kami bersama jajaran Muspika mengajak warga kerja bhakti untuk menghidupkan kembali selokan air ini. Disinggung apakah pemerintah akan memberikan bantuan, dengan tegas insalloh ada melalui BPBD cuman masih proses mas,” tegas Tauhid (cho)
Diguyur hujan deras hingga berjam-jam, Selasa (13/1) malam sekira pukul 11.00 Wib, tebing dengan kedalaman sekitar 50 meter yang bersebelahan dengan pasar Desa Kedawung, Kecamatan Padang, mendadak longsor. Sedikitnya, lima kandang sapi dan kambing milik warga ikut terjun bebas kedalam sungai musiman tersebut.
Belasan rumah dan belasan toko sembako milik warga yang terletak disekitar lokasi tanah longsor, rata-rata dinding rumahnya mengalami retak-retak. Bahkan ada beberapa toko milik warga mengalami kemiringan hingga 45 derajat kearah sungai yang disebabkan karena tanah yang ada dibawah pondasi rumah sebagian tergerus longsor.
Kondisi itu membuat semua pemilik rumah dan toko yang terletak disekitar tanah longsor, memilih memindah barang-barangnya ke rumah kerabat dan tetangganya yang terletak disbelah jalan. bahkan ada sejumlah warga memilih aman dan mengungsi ke rumah kerabatnya karena takut ada longsor susulan.
Suwadi warga setempat ketika ditemui sejumlah media mengatakan, mulai siang hingga malam wilayah Desa Kedawung dan sekitarnya diguyur hujan deras. Saat warga sedang tidur, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari belakang pasar. Karena penasaran dan khawatir terjadi sesuatu, dirinya bersama sejumlah warga yang sedang melakukan patroli lanbgsung ramai-ramai menuju ke belakang pasar.
“Kami kaget ketika melihat sejumlah rumpun bambu yang terletak dibelakang rumah dan pasar itu sudah berada didalam sungai musiman itu. Saya lebih kaget lagi ketika melihat sejumlah kandang sapi dan kandang kambing milik warga juga terjun bebas kedalam sungai itu,”ungkap Suwadi
Melihat kondisi itu, dirinya bersama sejumlah warga yang lain langsung membangun warga yang rumahnya berada disekitar lokasi yang kemudian dilanjutkan ke jajaran Muspika Kecamatan Padang dan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.
”Pagi itu Belasan personil BPBD dan jajaran Muspika Kecamatan Padang tiba dilokasi, bersama warga langsung kerja bhakti. Sebagian ada yang membantu warga memindah barang-barangnya, sebagian lagi melakukan plengsengan pada lokasi tanah longsor yang bersifat sementara. Agar kami bersama warga tidak terus cemas, diharapkan pemkab Lumajang segera membangun plengsengan pada titik longsor itu mas,”pungkas Suwadi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Ribowo ketika dikonfirmasi Memo membenarkan terjadinya tanah longsor disekitar pasar Desa Kedawung Kecamatan Padang. Namun, dalam bencana tanah longsor itu tidak ada korban jiwa meski cukup membuat warga heboh.
”Saat ini belasan anggota Tim Reaksi Cepat BPBD sudah kami terjunkan kelokasi untuk melakukan plengsengan sementara pada titik longsor. Masih kami lakukan pendataan, usulan warga pun sudah kami masukkan dalam waktu dekat kami sampaikan pada Bapak Bupati Lumajang mas,”kata Ribowo
Secara terpisah Camat Padang Tauhid ketika ditemui Memo mengatakan, setelah melakukan croscek bersama jajaran Muspika, bencana tanah longsor ini terjadi disebabkan karena ulah warga sendiri mematikan semua selokan pembuangan air yang ada digunakan sebagai tempat berjualan.
Akibatnya, air hujan yang berasal dari sekitar rumah warga langsung masuk pekarangan rumah warga. Karena tingginya debit air pembatas tanah pekarangan rumah warga jebol dan terus terkikis hingga terjadi longsor.
”Kami bersama jajaran Muspika mengajak warga kerja bhakti untuk menghidupkan kembali selokan air ini. Disinggung apakah pemerintah akan memberikan bantuan, dengan tegas insalloh ada melalui BPBD cuman masih proses mas,” tegas Tauhid (cho)
0 Komentar:
Post a Comment