Ad

Memo Timur Lumajang
Thursday, 27 November 2014

Nekat Gantung Diri Karena Sesak Nafas

Posted by on Thursday, 27 November 2014



Lumajang, Memo
Tragis yang dilakukan Satamo (80), warga Dusun Tunjungan, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh. pasalnya, ia ditemukan tewas dengan kondisi tergantung dengan seutas tali yang diikatkan pada tiang bambudi kamar tengah rumahnya. Informasinya, korban nekat gantung diri karena penyakit sesak nafas yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Selasa (25/11) malam, sekira pukul 18.30 Wib. Informasi warga,
setiap harinya korban tinggal bersama Bunasah (60), istrinya  di gubuk bambu yang ada di pinggiran pantai selatan. Pasalnya sejak ketiga anaknya sudah menikah, mereka ikut istrinya yang tinggal di desa lain. “Masing-masing anaknya sudah berkeluarga Mas,” terangnya
Sudah hampir 7 tahun ini, korban diketahui sedang mengidap penyakit sesak. “Jika musim dingin, korban kerap mengeluh karena sulit bernafas,” jelasnya. Kondisi seperti itu, sudah dialami oleh korban bertahun-tahun. Sebagai buruh tani, mungkin penghasilannnya tidak mencukupi untuk berobat ke dokter.
Untuk itu, ia memilih beli obat sesak nafas itu yang ada di warung. Hal itu, ia lakukan ketika sesak nafasnya kambuh. Pada saat kejadian, istrinya sedang berada di luar rumah. Sejak sore, diketahui korban berjalan mondar-mandir di dalam rumahnya. “Sambil berjalan memegangi dadanya, korban seolah kesulitan bernafas,”ungkap salah satu tetangganya.
Ketika istrinya pulang, ia kaget lalu menjerit minta tolong. Pasalnya, mengetahui suaminya sudah tidak bernafas dengan kondisi tergantung di tiang bambu. Teriakan istri korban itulah, akhirnya mendapat perhatian dari para warga sekitar rumahnya yang selanjutnya berdatangan mendatangi rumah korban.
Kemudian, salah satu warga melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Pandanwangi yang kemudian dilajutkan ke Polsek Tempeh. Menanggapi laporan itulah, petugas dari Polsek Tempeh kemudian mendatangi rumah korban untuk mengkroscek kebenarannya.
Pada saat polisi datang, korban masih tergantung dengan menggunakan seutas tali (tampar) plastic yang menikat dilehernya. Kemudian, petugas dengan dibantu warga setempat bersama-sama menurunkan jasad korban yang kemudian ditidurkan di ranjang bambu yang telah disiapkan.
Pada saat jasad korban akan dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan visum, pihak keluarga menolak dan sudah mengiklaskan kepergian korban. Sebagai penolakan atas visum yang akan dilakukan oleh petugas, para keluarga membuat surat pernyataan yang diperkuat oleh tanda tangan kepada desa setempat.
Kapolsek Tempeh AKP Eko Hari S. ketika dikonfirmasi tentang peristiwa itu membenarkan. Dari hasil olah TKP serta keterangan yang berhasil dihimpun oleh anggotanya, korban memang murni gantung diri. “Diduga korban tidak kuat menahan penyakit sesak yang dialaminya, terpaksa ia memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” jelas Kapolsek Tempeh.(tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top