Ad

Memo Timur Lumajang
Tuesday, 30 December 2014

Dipasangi Tong, Diduga Pemicunya Truk Besar

Posted by on Tuesday, 30 December 2014


Lumajang, Memo
Entah akibat truk pasir yang muatannya melebihi tonase, ataukah mutu dari perbaikan jalan itu sendiri yang kurang bagus. Mengakibatkan ruas jalan propinsi pada jalur Tempeh-Lumajang mulai rusak dan dipenuhi lubang. Padahal, perbaikan jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Jawa Timur pada jalur tersebut masih belum genap satu tahun.
Hingga saat ini, kondisi kerusakan jalan pada jalur Tempeh-Lumajang masih menjadi gunjingan warga. Ironisnya, ada sepanjang 4 kilo meter (KL) pada jalur tersebut yang mengalami kerusakan parah. Yaitu, antara Desa Besuk tepatnya di depan SPBU Besuk, Kecamatan Tempeh hingga jalan tikungan tajam depan gudang penyimpanan beras (Bulog) Desa/Kecamatan Sumbersuko.
Jika tidak hati-hati saat berkendara, dipastikan para pengendara akan terperosok pada kubangan air yang ada di sepanjang ruas jalan tersebut.  Sebagai bentuk peringatan agar kubangan jalan tidak memakan korban, warga sekitar memasang tanda dengan mendirikan tong bekas minyak pada lubang jalan.
Selain itu, langkah itu dimaksudkan agar kubangan jalan yang mulai dipenuhi air hujan tersebut tidak dilalui truk besar yang lewat. Sebab jika tidak diberi tanda, truk besar pengangkut pasir akan selalu melintas diatasnya yang mengakibatkan kubangan jalan semakin dalam.
Sumarto (54). warga yang tinggal disekitar jalan yang rusak tersebut menuturkan, bahwa memasang tong di jalan yang lunbang itu adalah inisiatif dari warga sendiri. Selain memberi tanda kepada pengendara sepeda motor, juga agar kendaraan besar terutama truk pasir tidak melewati kubangan jalan tersebut.
“Jika dilewati truk pasir terus menerus, lubang jalan itu akan semakin dalam Mas,” jelasnya. Masih menurutnya,  Ia juga sangat menyayangkan dengan kondisi jalan yang seperti itu. Pasalnya, jalan tersebut masih belum genap satu tahun mendapat perbaikan dari Dinas PU Propinsi Jawa Timur.
Ungkapan senada, juga disampikan oleh Paedi (37), salah satu pengemudi angkutan umum asal Desa Besuk, Kecamatan Tempeh. Ia menambahkan, sejak truk pasir besar pengangkut pasir diperbolehkan beroperasi di jalur tersebut, mengakibatkan kondisi jalanan kerap rusak.
Namun sampai saat ini, ia masih mengaku penasaran dengan penyebab kerapnya kerusakan pada jalur itu. Apakah kerusakan diakibatkan oleh kendaraan besar pengangkut pasir, ataukah dikarenakan mutu dalam pengerjaan jalan kurang bagus.”Sampai sekarang saya dan warga lain masih belum tahu penyebabnya,” jelasnya.
Ia berharap, agar pemerintah atau pihak terkait untuk segera turun ke lapangan agar secepatnya menangani kondisi yang ada. Sebab jika dibiarkan terus menerus, dipastikan kerusakan akan semakin parah. “Kalau pemerintah membiarkan kondisi seperti ini, bukan tidak mungkin dalam waktu singkat kerusakan jalan akan semakin parah,” pungkasnya. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top