Kasek Bantah Ada Intimidasi
Posted by
Unknown on Saturday, 13 December 2014
Lumajang, Memo
Terkait dengan berita yang menyebutkan jika
kemunduran Nita Fahmi Arienda, salah satu guru sukwan yang mengajar di SDN 01
Kepuharjo Lumajang karena ada tekanan atau intimidasi dari guru lain. Bahkan
tentang ia tidak diberikan jam untuk mengajar atau akan dipindahkan ke bagian
pengelola perpustakaan, itu sesuai dengan habitatnya.
Karena sesuai dengan kesepakatan awal, jika yang
bersangkutan melamar sebagai guru sukwan pada sekolah tersebut sebagai guru
tari serta sanggup mengelola perputakaan sekolah. Demikian yang dijelaskan oleh
Kepala Sekolah (KS) SDN 01 Kepuharjo, Suminaningtiyas S.pd ketika dikonfirmasi
Memo Sabtu (6/12) sore Kemarin.
Menurutnya, kemunduran yang bersangkutan karena atas
keinginanya sendiri bukan kehendak dari
sekolah. Bahkan kata Suminaningtiyas, ia sempat mencegah agar yang bersangkutan
tidak mengundurkan diri.
”Beberapa hari lalu saat bu Nita akan pamit untuk
mengundurkan diri juga sempat saya cegah dan saya nasehati,” Tetapi karena itu
sudah menjadi keinginannya, maka saya pun tidak bisa memaksa apalagi
melarangnya,” tuturnya.
Disinggung tentang kemuduran diri yang bersangkutan
(Nita –red) katanya ada salah satu oknum guru mengintimidasi pihak kepala
sekolah, dengan tegas Suminaningtiyas membantah. Menurutnya, ia sudah mendekati
masa pensiun yang tinggal 6 bulan lagi. Jadi tidak muda bagi dirinya, untuk
menerima omongan sepihak dari anak buahnya apalagi bentuk hasutan atau
intimidasi.
Mengenai masalah pribadi antara salah satu guru
bernamaWahyuni Endah Warni dengan Nita, itu adalah urusan pribadi. Karena
keduanya jelas Suminaningtiyas, masih memiki hubungan saudara. “Kalau tidak
salah, suami dari Bu Wahyuni itu adalah kakak kandung ayah Nita,” jelasnya.
Tentang Nita Fahmi yang rencananya akan dipindahkan
ke bagian pengelola perpustakaan serta tidak diberi jam mengajar, itu adalah
menjadi kesepakatan awal. Diakui, saat melamar sebagai guru sukwan ia
menggunakan ijasah S1 universitas umum jurusan bahasa Indonesia dan sanggup
ditempatkan sebagai pengelola perpustakaan sekolah serta menjadi guru tari.
Sedangkan yang dibutuhkan untuk mengajar pada sekolah
SD, itu adalah S1 lulusan PGSD. Karena pada saat itu ada guru sukwan yang
mengajar kelas 3 menundurkan diri, akhirnya pihak sekolah meminta yang
bersangkutan untuk membantu mengajar murid kelas 3. “Karena sekarang sudah ada penggantinya,
terpaksa Nita kami kembalikan ke habitatnya yaitu sebagai pengelola
perpustakaan serta guru tari,” pungkasnya.
Sebelumnya, Nita Fahmi Arienda, (25) asal Jalan PB.
Sudirman Lumajang, salah satu guru sukwan pada SDN 01 Kepuharjo, Kecamatan Kota
Lumajang akhirnya memilih mengundurkan diri dari pekerjaanya. Pasalnya, ia
kerap mendapat tekanan serta intimidasi dari salah satu guru bernama Wahyuni
Endah Warni yang tak lain masih saudara dekatnya.
Surat pengunduran diri Nita ( panggilan akrab-red)
resmi disampaikan pada hari Jumat (5/12) pagi, sekira pukul 08.00 Wib. dengan
diantar Suatman (49), ayah kandung. Surat tersebut ditujukan langsung
kepada Kepala sekolah SDN 01 Kepuharjo, Suminaningtyas S. pd.
Menurut Nita kepada Memo, ia sengaja mengambil
langkah tersebut karena merasa tidak betah dengan perlakukan salah satu guru bernama Wahyuni Endah Warni
atau lebih akrab dipanggil Bu Yuni. Setiap ada kesalahan sedikit, ia selalu
marah-marah dengan menggebrak meja.
Ironisnya, hal itu kerap dilakukan di depan
anak-anak didiknya. Dari sikap yang tidak senonoh itulah, maka dirinya merasa
tertekan dan tidak nyaman. Sehingga, ia lebih memilih mengundurkan diri
pekerjaanya.”Setiap ada kesalahan sedikit, Bu Yuni selalu marah-marah di kelas
sambil menggebrak meja,” jelas Nita. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment