Pembunuhan, 20 Hari 4 Warga Jadi Korban
Posted by
Unknown on Monday, 22 December 2014
Lumajang, Memo
Belakangan, warga Lumajang mulai resah dan prihatin
dengan maraknya aksi penganiayaan yang berujung dengan pembunuhan. Bayangkan,
hanya dalam kurun waktu tak kurang dari 20 hari, sudah ada 3 warga yang menjadi
korban pembunuhan secara sadis. Rata-rata dari para korban aksi pembunhan itu,
mengalami luka bacok pada sekujur tubuhnya.
Ironisnya, dari ketiga kasus aksi pembunhan
tersebut, tidak satupun yang berhasil terungkap. Untuk itu, warga meminta agar
penegak hukum dalam hal ini polisi, untuk
lebih professional dan serius dalam menangani setiap kasus pembunuhan
yang terjadi di wilayah hukum Polres Lumajang.
“Saya hanya prihatin saja dengan maraknya kasus
pembunuhan yang terjadi pada akhir-akhir ini Mas,” terang Waluyo (46), salah
satu pengajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tinggal di Jalan Suwandak,
Lumajang. Menurutnya, ia tahu berita tentang setiap aksi pembunuhan yang
terjadi di wilayah Lumajang setelah membaca koran harian Memo Timur.
Ia hanya berharap, semoga polisi bisa secepat
mungkin mengungkap sekaligus menangkap satu persatu dari para pelakunya.
Sehinga, motif dari setiap aksi pembunuhan bisa diketahui warga. ”Saya hanya
penasaran saja Mas, sebab tidak satupun dari ketiga aksi pembunuhan itu yang
berhasil diungkap,” akunya.
Ungkapan senada, juga dilontarkan oleh Miskan (49),
warga Desa/Kecamatan Sumbersuko. Ia menambahkan, dengan tidak tertangkapnya
para pelaku aksi pembunuhan itu, akan semakin membuat keresahan warga. Dan
berharap, para pelaku yang tertangkap bisa dihukum dengan seberat-beratnya.
Hal itu dimaksudkan, agar tidak ada lagi
pelaku-pelaku pembunuhan di Lumajang. Selain itu, hukuman berat juga akan
memberikan efek jerah terhadap para pelakunya.” Paling tidak, pelaku yang
tertangkap bisa diberi hukuman mati atau hukuman seumur hidup,” pungkasnya.
Adapun dari 3 kasus aksi pembunuhan antara lain,
Minggu (30/11) siang sekira pukul 11.00 Wib. Satpam portal galian C bernama
manisin ditemukan tewas dengan kondisi luka bacokan pada kepala bagian belakang
serta tangan kanan nyaris putus. Mayat tersebut ditemukan di dalam parit
yang tidak jauh dari pos portal. Selain
uang hasil tarikan hari itu, juga sepeda motor matic Mio raib dibawa pelaku.
Tragis yang dialami Robi’i (29), warga Dusun
Bulakwareng, Desa Semumu, Kecamatan Pasirian. Pada saat terlelap tidur bersama
Dewanti (21), istrinya di dalam kamar, tiba-tiba didatangi oleh Orang Tak
Dikenal (OTD) lalu membacoknya bertubi-tubi. Akibatnya, leher, tangan dan perut
korban ambrol karena sabetan senjata tajam pelaku. Sampai berita ini
diturunkan, polisi masih terus mendalami motif dibalik pembatain itu.
Lagi, aksi pembunuhan dengan cara sadis kembali
terjadi di wilayah hukum Polres Lumajang. Kali ini., korbannya adalah Suyit
(59), warga Dusun Krangkletak, Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir. Pada saat
korban pulang merumput, ia dipanggil oleh 2 orang tak dikenal (OTD) menunggu
diluar pagar. Begitu mendekat, korban langsung dibantai oleh dua pelaku dengan
menggunakan senjata tajam jenis celurit. Akibatnya, korban tewas dalam
perjalanan ke Puskesmas Kunir. Jumat (19/12) siang, sekira pukul 11.00 Wib.
(tri)
0 Komentar:
Post a Comment