Lumajang, Memo
Hektaran tanaman padi milik warga yang
terletak di wilayah dalam kota Lumajang, diserang hama wereng coklat dan
rata-rata disaat mengadung. Tak lama kemudian, tanaman padi milik warga
langsung menguning dan mati. Akibat serangan hama wereng coklat tersebut, sejumlah
petani harus mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Pada musim padi kali ini, tidak sedikit
petani yang mengalami gagal panen. Sementara ini hama wereng coklat tidak hanya
menyerang tanaman padi milik warga wilayah kota saja, melainkan juga sudah
meluas kesejumlah wilayah pedesaan seperti juga dialami oleh petani warga Desa
Klanting, Kecamatan Sukodono, petani warga Desa Selokgondang, Kecamatan
Sukodono juga petani Desa Pagowan,
Kecamatan Pasrujambe.
Hal ini disampaikan oleh Mursidi salah
satu anggota kelompok Tani Tani Jaya Desa Klanting, Kecamatan Sukodono.
Menurutnya, hama wereng coklat ini menyerang tanaman padi milik warga sejak dua
minggu terakhir ini.”Baru dua minggu, tanaman padi yang sudah mati dan gagal
panen sudah mencapai belasan hektar. Bagaimana kalau hama wereng coklat ini
menyerang 1 hingga 2 bulan mas,”terang Mursidi
Hama wereng coklat ini tidak hanya
menyerang tanaman padi di wilayah kota dan wilayah Sukoodno saja, melainkan
sudah menyerang tanaman padi milik warga hampir diseluruh pelosok desa se
Kabupaten Lumajang.
“Serangan Hama wereng coklat sudah
merata mas. Berbagai upaya
penanggulangan sudah dilakukan, tetapi masih gagal. Sementara, kami bersama
petani yang lain melakukan pengeringan lahan. Rekan-rekan kami masih berkoordinasi
dengan petugas pertanian mas,”pungkas Mursidi
Sementara itu Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Ir. Paiman belum berhasil dikonfirmasi
terkait serangan hama wereng coklat yang cukup membuat petani Lumajang bingung
karena terancam gagal panen.”Bapak masih mengikuti rapat di pemkab Lumajang,
coba jenengan menghubungi via telepon atau SMS,”tutur salah satu staf Disperta
Lumajang yang namanya tak mau disebutkan (cho)
Unknown
13:43:00
Trendy Magz
Bandung, Indonesia
Wereng Coklat Ancam Petani Gagal Panen
Posted by
Unknown on Saturday, 13 December 2014
Lumajang, Memo
Hektaran tanaman padi milik warga yang
terletak di wilayah dalam kota Lumajang, diserang hama wereng coklat dan
rata-rata disaat mengadung. Tak lama kemudian, tanaman padi milik warga
langsung menguning dan mati. Akibat serangan hama wereng coklat tersebut, sejumlah
petani harus mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Pada musim padi kali ini, tidak sedikit
petani yang mengalami gagal panen. Sementara ini hama wereng coklat tidak hanya
menyerang tanaman padi milik warga wilayah kota saja, melainkan juga sudah
meluas kesejumlah wilayah pedesaan seperti juga dialami oleh petani warga Desa
Klanting, Kecamatan Sukodono, petani warga Desa Selokgondang, Kecamatan
Sukodono juga petani Desa Pagowan,
Kecamatan Pasrujambe.
Hal ini disampaikan oleh Mursidi salah
satu anggota kelompok Tani Tani Jaya Desa Klanting, Kecamatan Sukodono.
Menurutnya, hama wereng coklat ini menyerang tanaman padi milik warga sejak dua
minggu terakhir ini.”Baru dua minggu, tanaman padi yang sudah mati dan gagal
panen sudah mencapai belasan hektar. Bagaimana kalau hama wereng coklat ini
menyerang 1 hingga 2 bulan mas,”terang Mursidi
Hama wereng coklat ini tidak hanya
menyerang tanaman padi di wilayah kota dan wilayah Sukoodno saja, melainkan
sudah menyerang tanaman padi milik warga hampir diseluruh pelosok desa se
Kabupaten Lumajang.
“Serangan Hama wereng coklat sudah
merata mas. Berbagai upaya
penanggulangan sudah dilakukan, tetapi masih gagal. Sementara, kami bersama
petani yang lain melakukan pengeringan lahan. Rekan-rekan kami masih berkoordinasi
dengan petugas pertanian mas,”pungkas Mursidi
Sementara itu Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Ir. Paiman belum berhasil dikonfirmasi
terkait serangan hama wereng coklat yang cukup membuat petani Lumajang bingung
karena terancam gagal panen.”Bapak masih mengikuti rapat di pemkab Lumajang,
coba jenengan menghubungi via telepon atau SMS,”tutur salah satu staf Disperta
Lumajang yang namanya tak mau disebutkan (cho)
0 Komentar:
Post a Comment