Ad

Memo Timur Lumajang
Tuesday 26 May 2015

Harapan Siono, Pemerintah Perhatikan Sopir Angkot

Posted by on Tuesday 26 May 2015

Lumajang, Memo_Membludaknya kendaraan pribadi, baik itu kendaraan roda empat maupun roda dua  di wilayah Kabupaten Lumajang, sejak setahun terakhir ini membuat para sopir angkutan dalam kota kelimpungan dibuatnya.
sopir angkot

Jika dulu penghasilan para sopir angkutan dalam kota, setiap hari bisa dipastikan antara 40 hingga 50 ribu perhari, kini tidak lagi. Sejak setahun terakhir ini para sopir berpenghasilan antara 20 hingga 25 ribu perhari. Terkadang para sopir harus menanggung kerugian untuk membayar setoran pada juragan, selaku pemilik kendaraan angkot karena sepi penumpang.

“Kalau dulu Mas, penumpang umum dan anak sekolah membludak. Tiga kali narik saja, saya bisa memenuhi uang setoran. Sekarang, penumpang umum dan anak sekolah rata-rata sudah menggunakan kendaran sendiri, meski muter Lumajang Wonorejo hingga 5 kali narik, ya untung-untungan cukup buat setoran Mas,” ungkap Siono salah satu sopir angkot.

Berkurang penumpang tidak hanya karena membludaknya kendaraan pribadi saja, tetapi juga disebabkan karena bus jurusan Surabaya-Kencong-Ambulu-Jember diperbolehkan masuk melalui jalur kota.

”Andai Bus itu tidak masuk jalur kota, insalloh nasib angkutan dalam kota tidak separah ini. Penumpang sangat sepi Mas, untuk mendapat uang setoran saja sulitnya setengah mati. Saya mohon pemerintah segera mengambil langkah, agar bus tidak masuk jalur kota melainkan melalui jalur Jalan Lintas Timur (JLT),” pungkas Siono.

Mulin juga menambahkan, apabila pemerintah bisa memberlakukan bus tidak masuk jalur kota, kemungkinan besar para penumpang yang hendak bepergian jauh seperti mau ke  Probolinggo, Malang atau ke Surabaya dapat dipastikan akan menggunakan jasa angkot.

 “Selama ini para penumpang dalam kota yang hendak bepergian jauh, rela menunggu bus di jalur kota, meski harus lama. Saya berharap Bapak Bupati Lumajang segera memikirkan nasib sopir angkot dengan membuat peraturan agar bus tidak masuk jalur kota,” tegas Mulin.

Banting Stir, Truk Masuk Sungai

Sementara itu, Bupati Lumajang Drs. H. As’AT Malik belum berhasil dikonfirmasi oleh Memo terkait keinginan dan harapan para sopir angkot, khusus dalam kota agar bus tidak lagi masuk jalur kota. ”Maaf Bapak Bupati masih ada rapat kerja, rekan-rekan bisa menemui besok pagi saja,” tutur salah satu staf yang tak mau namanya dikorankan. (cho)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top