Ad

Memo Timur Lumajang
Monday, 22 December 2014

Mantan Murid Ancam Bunuh Satpam dan Kepsek

Posted by on Monday, 22 December 2014


Lumajang, Memo
Saat jam pelajaran, Sekolah Menengah Atas  (SMA) Negeri Pasirian yang beralamat di Desa Condro, Kecamatan Pasirian heboh. Pasalnya, ada seorang pemuda yang badanya dipenuhi tatto dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit masuk kehalaman sekolah. Sambil marah-marah, pelaku lalu mengalungkan celuritnya ke leher Satpam yang berusaha menghadangnya. Kemudian, pemuda tersebut minta agar para guru termasuk Kepala Sekolah untuk keluar dari ruangannya. Kamis (18/12) pagi, sekira pukul 08.00 Wib.
Belakangan diketahui, pemuda yang marah-marah itu adalah Yogi Mantofani (18), mantan murid SMA tersebut asal Dusun Kebonsari, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro yang dipecat karena kerap berbuat onar di sekolah. Informasinya, pagi itu pelaku datang sendirian sambil menenteng celurit ditangannya lalu menerobos pintu depan pagar sekolah.
Pada saat ditahan oleh Wiwit Rokhim (35), Satpam yang berjaga di sekolah itu, pelaku malah melawan dan menantangnya. Setelah cek-cok sebentar, pelaku langsung mengalungkan celurit yang dibawanya itu ke leher Satpam. Merasa nyawanya terancam, Satpam itupun hanya diam dan menuruti kemauan pelaku.
Tak pelak, para guru yang mengetahui peristiwa tersebut langsung berhamburan ke luar dari ruangan lalu menhgampiri pelaku. Kepada para guru, pelaku minta agar  Dienof Feri salah satu guru yang menuduhnya memecahkan kaca sekolah itu untuk keluar dari ruangannya. “Ayo, siapa yang menuduh saya pecahkan kaca silahkan keluar. Jika tidak, Satpam ini saya bunuh,” teriak pelaku.
Takut pelaku semakin kalap, Drs. Wastu Waluyanto, Kepala Sekolah (KS) berusaha mendekati pelaku sambil membujuk rayu agar tidak melakukan kekerasan. Pada saat KS mendekat, pelaku justru mengalungkan celurit yang dibawanya itu ke lehernya. Mengetahui kepal sekolah dikalungi celurit, spontan para guru perempuan teriak-teriak minta tolong.
Pada saat aksi pengancaman itu berjalan, diam-diam salah satu guru melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak Polsek Pasirian. Pelaku yang tidak sadar jika aksinya telah dilaporkan polisi, masih terus mengancam akan membunuh kepala sekolah kalau guru yang menuduhnya itu tidak keluar menemuinya.
Akibat tekanan celurit itu terlalu dekat dengan leher KS, akhirnya senjata tajam itu melukai leher kepala sekolah. Tak puas dengan itu, pelaku kemudian membacokan celuritnya kea rah mobil Isuzhu Panther Milik KS yang diparkir di depan sekolah. Akibatnya, cat mobil bagian depan tergores lalu kap-nya terbuka.
Pada saat pelaku marah-marah itulah, beberapa anggota dari Polsek Pasirian yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Pasirian, Aiptu Lugito datang dan langsung menyergap pelaku. Melihat polisi yang datang itu mengeluarkan pistol, pelaku langsung keder lalu menyerah.
Kemudian, pelaku langsung ditangkap dan digelandang ke Mapolsek Pasirian guna mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kepada petugas pelaku berterus terang jika pagi itu dirinya ingin membuat perhitungan dengan salah satu guru yang menuduhnya. “Saya sengaja mengalungkan celurit kepada kepala sekolah, agar guru yang menuduh saya keluar dari ruangan,” akunya.
Informasi yang beredar, pelaku memang kerap berjualan obat keras berbahaya (Okerbaya) kepada siswa-siswa SMA itu. Bahkan, saat beraksi pelaku juga dalam kondisi pengaru obat keras.”Sebetulnya pelaku masuk dalam Target Operasi (TO) Satreskoba Polres Lumajang,” jelasnya.
Guna mempertanggung jawabkan aksinya, pelaku kemudian dikebloskan ke dalam sel tahanan Polsek Pasirian sambil menunggu proses lanjut. “Sampai saat ini, pelaku masih kami amankan sambil menunggu sambil menunggu proses lanjut,” tegas Aiptu Lugito Mendampingi Kapolsek Pasrian, AKP Sudarminto. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top