Lumajang, Memo_Sekarang ini, Indonesia darurat Narkoba. Yang mana, Narkoba merupakan bahan kimia yang mempunyai dampak yang cukup bahaya bagi manusia. Sesuai dari penelitian yang dilakukan oleh BNN pusat, yang bekerjasama dengan pusat penelitian kesehatan Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Diperoleh kesimpulan, jika jumlah pemakai narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya untuk sekala Nasional jumlahnya sudah mencapai 4 juta jiwa pengguna.

Yang meninggal dunia karena pengaruh obat berbahaya itu, hingga saat ini sudah mencapai 38 orang perharinya. Adapun dari jumlah sekitar 4 juta itu, terdiri dari pemula atau coba-coba pakai, pemakai dan pecandu atau sudah ketergantungan.

Sedangkan latar belakang dari pemakai itu sendiri, adalah bermacam-macam. Mulai dari pelajar, mahasiswa, pengangguran, karyawan bahkan dikalangan para artis. Maka dari itu, langkah-langkah yang dilakukan oleh BNN adalah melakukan pencegahan serta rehabiulitasi bagi para pemakai.

Demikian yang dijelaskan oleh Kepala Badan Narkotika Nasioanal Kabuapten (BNNK) Lumajang, AKBP Wuwuh Priwibowo, ketika ditemui Memo di ruang kerjanya, Jumat (22/5), siang kemarin. Menurutnya, ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk ikut bersama-sama dalam memerangi bahaya Narkoba di lingkungan kita.

“Mari kita bersama-sama berantas bahaya narkoba,” ujarnya. Sementara ini yang pihaknya lakukan adalah, upaya pencegahan, rehabiltasi dan pemberantasan. Karena seperti yang sudah disampikan oleh Presiden RI Joko Widodo, bahwasanya pada tahun 2015 ini sebagai tahun penyelamatan bagi mereka yang menggunakan atau pecandu Narkoba.

Untuk itu, masyarakat atau lembaga lainnya yang bekerjasama dengan BNN untuk menyelamatkan 100 ribu pengguna atau pecandu Narkoba di Indonesia. Untuk Jawa Timur, mendapat jatah 10 ribu, termasuk di wilayah Kabupaten Lumajang.

Untuk saat ini yang lebih penting adalah, bagaimana merubah mindset kita, bahwa bagi mereka yang tergolong pengguna atau pemula harus segera kita tolong. Diantaranya, dengan membawa mereka ke tempat rehabilitasi. “Paling tidak hubungi kami, selanjutnya kami akan segera menjemputnya,” terang Wuwuh.

Namun demikian, hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh BNN saja, melainkan harus melibatkan semua pihak. Mengenai biaya, lanjut Wuwuh, masyarakat tidak perlu kawatir. Sebab, semua biaya dari mulai rawat jalan sampai rawat inap semua biaya akan ditanggung oleh Negara.

Yang terpenting dalam hal ini adalah, masyarakat ikut peduli dan bekerjasama dengan pihak BNN dalam menangani dan memberantas Narkoba dan obat-obat terlarang lainnya. Sementara untuk target yang diberikan oleh Propinsi jawa Timur, Lumajang mendapat target 200 orang pengguna. ”Untuk rawat jalan, kami akan memfasilitasi. Sedangkan untuk rawat inap, waktunya ada sendiri,” paparnya.

Untuk sementara ini, pihaknya sudah hampir menangani 80 orang pengguna yang harus mendapat rawat jalan. Tapi dari jumlah tersebut, pihaknya mendapat kabar jika sebagian dari mereka sudah pindah domisili di luar Kota Lumajang.

Ada Free Sex di Lumajang?

Kesimpulannya, para pengguna atau pecandu Narkoba janganlah kita musuhi atau kita jauhi. Akan tetapi, mereka harus kita rangkul untuk kita carikan solusi, agar mereka terbebas dari narkoba atau obat-obatan terlarang yang dikonsumsinya itu.

Disinggung apa yang telah dilakukan oleh pihak BBN dalam upaya mengani atau memberantas bahaya Narkoba, khususnya di kalangan pelajar maupun anak-anak muda lainnya. Dengan tegas Wuwuh menjawab, jika selama ini dirinya dengan mengajak Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Anang Subiyanto, sudah melakukan beberapa langkah sosialisasi kepada para pelajar setingkat SMP, SMA dan perguruan tinggi dan beberapa intansi.

Seperti contoh yang telah dilakukan oleh BNN di Gedung Sujono Lumajang, pada Kamis (21/5) kemarin. Sebetulnya, acara tersebut merupkan acara puncak yang dilakukannya setiap tahun sekali. Pada acara kemarin, BNN mengambil tema “BNN Gelar Aksi Sekolah Bersih Narkoba” dengan melibatkan ratusan Siswa-Siswi SMP di Lumajang. (tri)

Admin Cs 14:01:00 Trendy Magz Bandung, Indonesia