Ad

Memo Timur Lumajang
Tuesday 20 January 2015

BBM Turun, Sejumlah SPBU Malah Tutup

Posted by on Tuesday 20 January 2015

Lumajang, Memo
Awal ditetapkannya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, hampir disetiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang kosong. Maka tak heran, ratusan pembeli BBM rela mengantri berjam-jam pada salah satu SPBU yang menyediakan BBM. Senin (19/1) kemarin.
Terhitung sejak pukul 00.00 Wib. pemerintahi telah resmi menetapkan harga BBM jenis premium dan solar mulai ada penurunan. Yang semula BBM jenis premium dipatok dengan harga Rp. 7.600 / liter, kini turun menjadi Rp. 6.600 / liternya. Sedangkan harga solar yang semula Rp. 7.500 /per liter, turun menjadi Rp. 6.400 / liter.
Artinya, harga BBM premium turun sebesar Rp 1.000 per liter, dan solar turun Rp 900 / liter. Penurunan harga BBM jenis premium dan solar itu, berlaku mulai Minggu malam (18/1) jam 24.00 Wib atau Senin (19/1) dini hari pukul 00.00 Wib.
Ironisnya, awal penurunan harga yang ditetapkan oleh pemerintah membuat kelangkaan BBM mulai dirasakan oleh masyarakat Lumajang. Bahkan, hampir disetiap SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang  mulai kosong. Dari beberapa SPBU yang ada, hanya SPBU Laban, Desa Labruk Lor, Kecamatan Kota Lumajang saja yang beroperasi.
Maka tak heran, banyak warga yang berjubel dan rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar tersebut.  Antrian panjang kendaraan roda 4 maupun roda 2, terlihat dipintu masuk SPBU tersebut.”Kami mulai tadi pagi mengantri disini Mas,” terang Roby (35), salah satu warga yang tinggal di Jalan Imam Sujai, Lumajang.
Menurutnya, ia rela mengantri karena akan bepergian keluar kota bersama keluarganya. Jika mobilnya tidak diisi di tempat itu, ditakutkan nanti dalam perjalanan tidak ada yang menjual bahan bakar jenis premium. “Andai saja nanti tidak ada acara keluar kota, mungkin saya malas mengantri Mas,”ungkapnya.
Senada yang disampaikan oleh Dodik (34), penjual bensin eceran asal Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir. Ia menambahkan, sejak pagi hari ia bersama temannya sudah berkeliling ke beberapa SPBU yang ada di wilayah Lumajang. Namun, hampir seluruh SPBU tidak ada yang beroperasi.
Terpaksa, ia dan teman-temannya rela mengantri berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar tersebut. Meski demikian, ia dan teman-temannya mengaku tidak puas. Pasalnya, pihak SPBU membatasi jumlah pembeliannya. “Kami hanya mendapat jatah  masing-masing tiga puluh liter Mas,” keluhnya. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top