Pulang dari Sawah, Tewas Tersambar Petir
Posted by
Unknown on Tuesday 18 November 2014
Lumajang, Memo
Tragis yang dialami Endi (32) warga Dusun Krajan
,Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian. Pada saat pulang membawa padi hasil
paninnya, ia disambar petir. Akibatnya, korban tewas seketika dengan kondisi
sebagian tubuhnya hangus.
Senin (17/11) sore, sekira pukul 03.00 Wib. di
persawahan Dusun Legong, Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian. Menurut Jasin
(29), saudaranya, saat itu korban pulang sambil membawa padi hasil panninya
dengan mengendarai sepeda motor. Kondisi hujan, ketika dalam perjalanan sepeda
motor yang dikendarai korban macet.
Pada saat itu, korban teriak minta tolong kepada
Jasin agar mendorong sepeda motornya dari belakang. Beberapa meter kemudian,
tiba-tiba ada kilatan petir yang diusertai suara keras menyambar keduanya.
“Saat itu saya sempat terlempar Mas. Namun korban langsung roboh dengan kondisi
beberapa luka pada tubuhnya,” terang Jasin kepada Memo sambil menangis.
Mengetahui korban roboh, Jasin langsung teriak minta
tolong kepada warga yang saat itu masih berada di tengah sawah. Beberapa saat
kemudian, warga mulai berdatangan dan mengakat korban keatas tebing. Saat
diangkat, korban sudah tidak bergerak dan tridak bernyawa.
Tanpa berpikir panjang, Sugiono (56) salah satu
warga yang kebetulan mengendarai mobil Pikap untuk mengakut hasil panin milik
korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr, Haryoto
Lumajang agar segera mendapat pertolongan. “Waktu itu saya langsung menyuruh
warga mengankat korban ke mobil lalu satya bawa ke sini (RSUD-red) Pak,” terang
Sugiono kepada Memo.
Namun setelah tiba
di Rumah Sakit, petugas tidak bisa berbuat banyak karena kondisi korban
sudah tidak bernyawa. Sementara itu, petugas hanya menagani Jasin tetangga
korban yang kondisinya masih lemas. Kepada petugas medis, Jasin mengaku
telinganya sulit mendengar karena sempat dikagetkan dengan bunyi petir.
“Maaf Pak, saya tidak bisa mendengar karena
telinga saya masih sakit,” jelasnya. Selanjutnya, petugas langsung membawa
Jasin ke Ruang Instalasi Gawat Darurat untuk segera ditangani. Sementara itu,
keluarga korban hanya bisa menangis dan meratapi korban di luar rumah sakit.
(tri)
0 Komentar:
Post a Comment