Diteriaki Jambret, Dihajar, Motor Dibakar
Posted by
Unknown on Saturday, 13 December 2014
Lumajang, Memo
Tragis yang dialami oleh dua pelaku penipuan ini.
Masing-masing bernama Ali Wafa (35), asal Jalan MT. Haryono, Kelurahan
Jogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang bersama Witono (38), asal Dusun Munder,
Desa Tukum, Kecamatan Tekung. Usai menjual cicin emas hasil tipuannya, mereka
diteriaki jambret oleh korban lalu ditangkap kemudian dihajar massa. Akibatnya,
kedua pelaku babak belur dan sepeda motornya ledus karena dibakar massa.
Rabu (10/12) siang, sekira pukul 11.00 Wib. di Jalan
Pertigaan Pasar Yosowilangun, Kecamatan Yosowilangun. Korban Khoirul Ilmiah
(30), warga Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Keterangan
korban, pagi itu kedua pelaku datang ke rumahnya dengan mengendarai sepeda
motor Yamaha Vega ZR warnah merah.
Selanjutnya, mereka mengaku sebagai sales perabotan
rumah tangga yang ingin menawarkan bermacam-macam mebel rumah tangga termasuk
tempat tidur. Selain itu, harga yang ditawarkan kepada korban jauh dari harga
yang ada di toko. “kalau ibu beli ditoko, harganya bisa dua kali lipat. Tapi
kalau beli disaya, harganya separuhnya saja,” terang korban menirukan pelaku.
Namun, korban saat itu menolak dengan alasan tidak
punya uang. Melihat korbannya pakai cincin emas, pelaku tidak putus asa dan
terus merayu korban sambil menunjukan gambar barang yang ada pada katalog yang
dibawanya. Untuk meyakinkan korban, kemudian pelaku menawarkan pembelian dengan cara kredit
tanpa uang muka.
“Bayarnya sesuai kemampuan sampean Buk,” lanjut
korban menirukan omongan pelaku. Namun sebagai bukti atau jaminan ke perusahaan
tempatnya bekerja, pelaku minta agar korban menujukan surat perhiasan cincin
yang dipakainya. Karena yang diminta hanya surat cincin, korbanpun tidak
keberatan lalu mengambil surat cicin yang disimpannya itu lalu memberikan
kepada pelaku.
Setelah mendapat surat cincin tersebut, kedua pelaku
pamit pulang dengan alasan akan menunjukan surat tersebut ke perusahaannya.
Namun satu jam kemudian, kedua pelaku itu datang dengan maksud untuk mengambil
cincin pelaku. “Maaf Buk, terpaksa saya kembali lagi karena sama bos saya
disuruh minta cincin untuk memastikan bahwa surat tadi ada cincinnya,” kata
korban menirukan pelaku.
Larena percaya, korbanpun lalu melepas cincin yang
dipakainya itu lalu menyerahkannya ke pelaku. Herannya, ketika kedua pelaku
pamit ke kantor dengan alasan akan menunjukan cincin yang seberat 3 gram itu ke
atasannya, sudah hampir dua jam ditunggu oleh korban tak datang-datang.
Karena curiga, korbanpun mengajak ibunya untuk
mencari dua pelaku itu. saat itu, korban mendatangi toko dimana ia membeli
perhiasan cincin tersebut. Secara tidak senngaja, korban memergoki dua lelaki
tersebut sedang keluar dari toko emas itu. Mengetahui korbannya datang, kedua
pelaku yang sudah menjual cincin tersebut langsung berusaha kabur dengan
mengendarai sepeda motornya.
Korban yang melihat pelaku berusaha kabur, langsung
spontan teriak jambret-jambreet. Mendengar teriakan itu, pelaku panik lalu
sepeda motornya terpeleset kemudian keduanya terjatuh. Puluhanwarga yang
mengetahui jika yang jatuh itu adalah pelaku penjambretan, langsung menghampiri
kedua pelaku lalu mengahajarnya beramai-ramai.
Kemudian salah satu warga geram lalu mengambil
sepeda motor pelaku yang kemudian membakarnya beramai-ramai. Sementara itu,
puluhan warga masih terus menghakimi kedua pelaku hingga bonyok tak sadarkan
diri. Beruntung, saat itu ada petrugas dari Polsek Yosowilangun yang sedang
patroli lalu mengamankan kedua pelaku ke kantor polisi.
Puluhan warga yang bringas, tetap mengejar mobil
patrol polisi yang membawa kedua pelaku. Sambil teriak, warga minta agar polisi
menurunkan kedua pelaku yang diduga penjamret itu untuk dibakar. “Tolong
turunkan pelakunya Pak, biar kami bakar,” teriaknya beramai-ramai. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment