3 Kecamatan Paling Rawan Longsor
Posted by
Unknown on Wednesday, 21 January 2015
Lumajang, Memo
Hasil kajian dan pendataan ulang terhadap bencana tanah longsor disejumlah wilayah Kecamatan se Kabupaten Lumajang sejak sebulan terakhir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menetapkan 12 Kecamatan yang rawan akan bencana tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Ribowo melalui Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan dan logistik Hendro Wahyuono kepada sejumlah media menyampaikan, dalam peta rekomentijensi bencana, terdapat 12 Kecamatan yang rawan bencana tanah longsor. “7 kecamatan terindikasi rawan longsor sedang 5 kecamatan yang lain masih dalam status stabil,”ungkap Hendro
Menurutnya, dari 7 kecamatan rawan longsor terdapat 3 kecamatan paling rawan tanah longsor mengingat kondisi geografisnya sangat mengkhawatirkan seperti Desa Argosari, Desa Ranupani Kecamatan Senduro. Desa Pururejo, Desa Pundung Rejo, Kecamatan Tempursari dan Desa Kaliuling Kecamatan Pronojiwo.
“3 Kecamatan ini sudah mendapat pengawasan secara intensif dari petugas penanggulangan bencana yang sudah berada di Pos Aju. Tidak hanya itu, Petugas setiap waktu terus melakukan koordinasi dengan warga dimasing-masing desa yang dianggap paling rawan bencana tanah longsor,”ungkapanya lagi
Disamping itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang bertempat tinggal di desa Rawan bencana tanah longsor agar terus meningkatkan kewaspadaannya untuk terhadap bencana tanah longsor untuk keselamatannya. “Ketika masyarakat melihat tanda-tanda terjadinya bencana tanah longsor, diharapkan segera melapor ke petugas terdekat sehingga bisa diambil tindakan penyelamatan,”tegasnya
Masih kata Hendro, jumlah penduduk dari tiga kecematan yang rawan bencana tanah longsor berjumlah sekitar 9.749 jiwa yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan paling rawan bencana tanah longsor.
“Selain terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait atas perkembangan kondisi dimasing-masing wilayah rawan bencana tanah longsor, kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jatim serta BNPB Pusat,”Pungkasnya (cho)
Hasil kajian dan pendataan ulang terhadap bencana tanah longsor disejumlah wilayah Kecamatan se Kabupaten Lumajang sejak sebulan terakhir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menetapkan 12 Kecamatan yang rawan akan bencana tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Ribowo melalui Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan dan logistik Hendro Wahyuono kepada sejumlah media menyampaikan, dalam peta rekomentijensi bencana, terdapat 12 Kecamatan yang rawan bencana tanah longsor. “7 kecamatan terindikasi rawan longsor sedang 5 kecamatan yang lain masih dalam status stabil,”ungkap Hendro
Menurutnya, dari 7 kecamatan rawan longsor terdapat 3 kecamatan paling rawan tanah longsor mengingat kondisi geografisnya sangat mengkhawatirkan seperti Desa Argosari, Desa Ranupani Kecamatan Senduro. Desa Pururejo, Desa Pundung Rejo, Kecamatan Tempursari dan Desa Kaliuling Kecamatan Pronojiwo.
“3 Kecamatan ini sudah mendapat pengawasan secara intensif dari petugas penanggulangan bencana yang sudah berada di Pos Aju. Tidak hanya itu, Petugas setiap waktu terus melakukan koordinasi dengan warga dimasing-masing desa yang dianggap paling rawan bencana tanah longsor,”ungkapanya lagi
Disamping itu, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang bertempat tinggal di desa Rawan bencana tanah longsor agar terus meningkatkan kewaspadaannya untuk terhadap bencana tanah longsor untuk keselamatannya. “Ketika masyarakat melihat tanda-tanda terjadinya bencana tanah longsor, diharapkan segera melapor ke petugas terdekat sehingga bisa diambil tindakan penyelamatan,”tegasnya
Masih kata Hendro, jumlah penduduk dari tiga kecematan yang rawan bencana tanah longsor berjumlah sekitar 9.749 jiwa yang tersebar di 3 wilayah Kecamatan paling rawan bencana tanah longsor.
“Selain terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait atas perkembangan kondisi dimasing-masing wilayah rawan bencana tanah longsor, kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jatim serta BNPB Pusat,”Pungkasnya (cho)
0 Komentar:
Post a Comment