Posted by Unknown on Wednesday, 4 February 2015

Lumajang, Memo_Pasca aksi bentrok antara polisi dengan puluhan warga pendukung mantan Kepala Desa (Kades) Seruni, Kecamatan Klakah, akhirnya melebar. Mereka meminta, agar seluruh panitia pelaksanaan pemilihan kepala desa juga diusut tuntas. Sebab, panitialah yang menjadi biang permasalhan ini.
“Kalau memang tahu ijasah Pak Endi itu palsu, kenapa diloloskan,” terang salah satu warga kepada Memo Selasa (3/2) pagi yang diamini puluhan warga yang lain. Mereka menduga, jika saat itu ada permainan antara panitian tingkat desa, tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.
“Sebab mereka satu tim dan sudah di SK kan oleh bupati,”jelasnya. Yang membuat mereka tidak habis pikir, kenapa permasalahan ijasah itu baru mencuat sekarang kok tidak dari dulu-dulu. Padahal kata mereka, Endi supriyadi kurang lebih sudah satu tahun dilantik menjadi kepala desa.
Untuk itu mereka meminta, agar secepatnya polisi membentuk tim khusus untuk mengusut dan menyelidiki tentang dugaan kerterlibatan panitia pilkades yang meloloskan mantan kades tersebut. Dengan segera dibentuknya tim khusus, setidaknya bisa mengobati kekecewaan warga.
Dijelaskan pula oleh mereka, pada saat pelaksanaan Pilkades Seruni, Endi Supriyadi adalah satu-satunya calon yang mendapat suara terbanyak diantara calon lainnya. Endi Supriyadi dipilih, karena dianggap mampu untuk memimpin Desa Seruni lebih maju dari sebelumnya.
“Bagi kami, Pak Endi merupakan sosok dan figur pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat Pak,” akunya. Untuk itu mereka berharap, agar Wakil Bupati Lumajang, As’at Malik bisa melantik serta mengaktifkan lagi Endi supriyadi sebagai Kepala Desa Seruni. (tri)