Diduga Kerap Dipalak, Pelajar SMAN Jatiroto Hilang
Posted by
Unknown on Tuesday, 10 March 2015
Lumajang, Memo_Diduga ketakutan karena sering dipalak oleh sejumlah rekan-rekannya, Adimas Ainun Syahrul Ulumundin siswa kelas XII IPS I SMA Negeri Jatiroto, putra dari pasangan Budiwantoro dan Sri Astutik warga Perumahan Wonorejo Asri Blok J 8 No 14, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, tidak masuk sekolah dan tidak lagi mengikuti ujian semester ganjil.
Tak satupun dari sekian teman akrabnya di sekolah, bisa memberikan informasi atas keberadaan Adimas Ainun Syahril Ulumundin tersebut. Khawatir terjadi sesuatu terhadap keselamatan anaknya, Budiwantoro bersama Sri Astutik istrinya terpaksa melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Lumajang.
Budiwantoro ketika ditemui di rumahnya Sabtu (7/3) sekitar pukul 20.30 di rumahnya menbenarkan apabila Dimas Ainun Syahrul Ulumundin anaknya bersekolah di SMA Negeri Jatiroto yang terletak di Desa Rojopolo.
“Beberapa hari menjelang ujian semester ganjil, anak saya ini minta izin untuk tinggal di pondok Kyai Subairi yang letaknya tak jauh dari sekolahnya. Alasannya, agar bisa belajar tenang dan nyaman dan langsung saya izinkan. Sedikit pun saya tidak curiga sedikitpun kalau anak saya mempunyai masalah seperti ini,”papar Budiwantoro
Jum’at malam Sabtu sekitar pukul 21.00 Wib, dirin ya bertemu dengan salah satu gurunya dan menanyakan keberadaan Dimas, karena sudah dua hari tidak masuk sekolah. Dirinya kaget mendengarnya, apalagi disaat ujian semester ganjil berlangsung. Karena informasi baru diterima malam, baru keesokan harinya dirinya croscek di pondok.
Begitu tiba di pondok, dirinya langsung menemui Kyai Subairi dan menanyakan keberadaan Dimas. “Kata Kyai, sudah dua hari Dimas tidak pulang ke pondok. Saya coba bertanya pada sejumlah santri dipondok, jawabnya juga sama tidak tahu. Kami terus mendatangi sejumlah teman akrab sekolahnya, jawabnya juga tidak tahu kemana Dimas pergi,”jelasnya
Saking panik dan bingungnya apalagi ibunya terus menangis karena Dimas tak kunjung pulang, dirinya nekat mendatangi pacarnya yang bernama Yuliana Sagita dengan harapan dia tahu kemana Dimas pergi. Tapi sayang, dia juga memberikan jawaban yang sama.
”Karena saya bersama ibunya sudah keliling mencari Dimas tak kunjung ditemukan, saya bersama ibunya terus melapor ke Polres Lumajang itu. Kalau dihitung ya sudah 10 hari ini, Dimas tidak pulang,” terangnya
Budiwartono, sebenarnya dirinya seringkali mendapat informasi jika anaknya sering dipalak oleh sejumlah rekannya disekolahnya. Karena tidak tahu dengan kepala sendiri apalagi anaknya juga tidak pernah mengeluh akan hal itu, dirinya memilih untuk diam dan menganggap informasi itu salah menilainnya.
”Misalkan ada bukti kongkrit bahwa Dimas sering dipalak atau diperas oleh sejumlah rekan-rekannya, tentu kami akan mengambil langkah tegas demi anak saya. Semuanya akan terjawab dengan sebenarnya ketika Dimas berhasil kami temukan nanti. Melalui Koran Memo ini mudah-mudahan tugas polisi terbantu dan segera menemukan keberadaan anak saya Dimas,”ungkapnya
Masih kata Budiwarto, beberapa hari kemarin ada beberapa rekan Dimas datang ke rumah seperti Iqbal, Khoirul Anam dan Dhofir, Hamdani dan Ridho dan menyampaikan bahwa note book milik Dimas yang diperbaiki di salah satu tukang servis di Pasar Senggol sudah diambil dan sudah dititipkan di sekolah.
Selain itu, ada juga rekan Dimas yang datang ke rumah dan menyampaikan bahwa HP nya merk Evercross dibawa Dimas. “Saya ngomong pada mereka, semuanya saya ganti setelah Dimas pulang. Maksud saya biar semuanya terjawab dengan sebenarnya. Saya berharap siapapun yang mellihat dan mengetahui keberadaan Dimas, tolong segera melaporkan ke Polsek atau ke Polres terdekat. Pulsa dan transpot semuanya saya ganti,”pungkas Budiwantoro
Sementara itu Eko Widodo Kepala Sekolah SMA Negeri Jatiroto belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan Dimas Ainun Syahrul Ulumundin hingga tidak masuk sekolah dan tidak mengikuti ujian semester ganjil. (cho)
Tak satupun dari sekian teman akrabnya di sekolah, bisa memberikan informasi atas keberadaan Adimas Ainun Syahril Ulumundin tersebut. Khawatir terjadi sesuatu terhadap keselamatan anaknya, Budiwantoro bersama Sri Astutik istrinya terpaksa melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Lumajang.
Budiwantoro ketika ditemui di rumahnya Sabtu (7/3) sekitar pukul 20.30 di rumahnya menbenarkan apabila Dimas Ainun Syahrul Ulumundin anaknya bersekolah di SMA Negeri Jatiroto yang terletak di Desa Rojopolo.
“Beberapa hari menjelang ujian semester ganjil, anak saya ini minta izin untuk tinggal di pondok Kyai Subairi yang letaknya tak jauh dari sekolahnya. Alasannya, agar bisa belajar tenang dan nyaman dan langsung saya izinkan. Sedikit pun saya tidak curiga sedikitpun kalau anak saya mempunyai masalah seperti ini,”papar Budiwantoro
Jum’at malam Sabtu sekitar pukul 21.00 Wib, dirin ya bertemu dengan salah satu gurunya dan menanyakan keberadaan Dimas, karena sudah dua hari tidak masuk sekolah. Dirinya kaget mendengarnya, apalagi disaat ujian semester ganjil berlangsung. Karena informasi baru diterima malam, baru keesokan harinya dirinya croscek di pondok.
Begitu tiba di pondok, dirinya langsung menemui Kyai Subairi dan menanyakan keberadaan Dimas. “Kata Kyai, sudah dua hari Dimas tidak pulang ke pondok. Saya coba bertanya pada sejumlah santri dipondok, jawabnya juga sama tidak tahu. Kami terus mendatangi sejumlah teman akrab sekolahnya, jawabnya juga tidak tahu kemana Dimas pergi,”jelasnya
Saking panik dan bingungnya apalagi ibunya terus menangis karena Dimas tak kunjung pulang, dirinya nekat mendatangi pacarnya yang bernama Yuliana Sagita dengan harapan dia tahu kemana Dimas pergi. Tapi sayang, dia juga memberikan jawaban yang sama.
”Karena saya bersama ibunya sudah keliling mencari Dimas tak kunjung ditemukan, saya bersama ibunya terus melapor ke Polres Lumajang itu. Kalau dihitung ya sudah 10 hari ini, Dimas tidak pulang,” terangnya
Budiwartono, sebenarnya dirinya seringkali mendapat informasi jika anaknya sering dipalak oleh sejumlah rekannya disekolahnya. Karena tidak tahu dengan kepala sendiri apalagi anaknya juga tidak pernah mengeluh akan hal itu, dirinya memilih untuk diam dan menganggap informasi itu salah menilainnya.
”Misalkan ada bukti kongkrit bahwa Dimas sering dipalak atau diperas oleh sejumlah rekan-rekannya, tentu kami akan mengambil langkah tegas demi anak saya. Semuanya akan terjawab dengan sebenarnya ketika Dimas berhasil kami temukan nanti. Melalui Koran Memo ini mudah-mudahan tugas polisi terbantu dan segera menemukan keberadaan anak saya Dimas,”ungkapnya
Masih kata Budiwarto, beberapa hari kemarin ada beberapa rekan Dimas datang ke rumah seperti Iqbal, Khoirul Anam dan Dhofir, Hamdani dan Ridho dan menyampaikan bahwa note book milik Dimas yang diperbaiki di salah satu tukang servis di Pasar Senggol sudah diambil dan sudah dititipkan di sekolah.
Selain itu, ada juga rekan Dimas yang datang ke rumah dan menyampaikan bahwa HP nya merk Evercross dibawa Dimas. “Saya ngomong pada mereka, semuanya saya ganti setelah Dimas pulang. Maksud saya biar semuanya terjawab dengan sebenarnya. Saya berharap siapapun yang mellihat dan mengetahui keberadaan Dimas, tolong segera melaporkan ke Polsek atau ke Polres terdekat. Pulsa dan transpot semuanya saya ganti,”pungkas Budiwantoro
Sementara itu Eko Widodo Kepala Sekolah SMA Negeri Jatiroto belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan Dimas Ainun Syahrul Ulumundin hingga tidak masuk sekolah dan tidak mengikuti ujian semester ganjil. (cho)
0 Komentar:
Post a Comment