Sakit Jantung Belasan Tahun, Meninggal dari Sawah
Posted by
Admin Cs on Tuesday, 12 May 2015
Lumajang, Memo_Diduga penyakit jantungnya kambuh, Djumari (65), warga Dusun Kayu Gedang, Desa Bodang, Kecamatan Padang, pingsan di persawahan milik warga yang terletak di Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, saat mencari rumput untuk makan sapinya. Sekitar pukul 09.00 WIB kemarin lusa.
Melihat korban pingsan, sejumlah warga yang sama-sama sedang mencari rumput tak jauh dari lokasi pingsannya korban, langsung berlarian menolong korban dengan membopongnya ke salah satu gubuk milik warga. Takdir berkata lain, meski sudah mendapat pertolongan oleh warga beberapa saat kemudian setelah minum air putih korban meninggal dunia.Kasubag Humas Polres Lumajang, AKP Sugiyanto saat dikonfrimasi Memo mengatakan, pagi itu korban bersama tiga rekannya pergi ke persawahan milik warga yang terletak di Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, untuk mencari jerami dan rumput untuk pakan sapi yang diperliharanya. Pada saat korban mengusungi rumput dan jerami dari tengah sawah menuju ke sepeda motornya, tiba-tiba korban terjatuh dan pingsan.
“Tiga rekannya yang berada tak jauh dari korban langsung menolong dan membopong korban ke gubuk milik warga yang tak jauh dari lokasi itu. Bahkan sempat diberi minum air putih dan sadar. Mungkin sudah takdir, beberapa saat kemudian korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Khawatir menjadi salah faham, salah satu rekan korban langsung menghubungi keluarga korban yang kemudian dilanjutkan ke Polsek Sukodono dan Polsek Padang. Tak lama kemudian hampir bersamaan, keluarga korban bersama petugas dari Polsek Padang dan Polsek Sukodono tiba di lokasi kejadian langsung mengevakuasi jasad korban hendak dibawa ke Rumah Sakit Dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan proses outopsi guna memastikan penyebab kematian korban.
Tapi sayang, niatan petugas ditolak oleh keluarga korban. “Jangan dibawa ke RS sakit pak. Bapak saya ini memang mengidap penyakit jantung sejak belasan tahun lamanya. Saya bersama keluarga ikhlas bapak kami meninggal,” kata Sunah salah satu anak korban.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dibelakang hari, sebelum jasad korban dimakamkan, pihak keluarga korban diminta untuk membuat surat pernyataan menerima atas kematian korban dengan kondisi apa adanya yang ditandatangani oleh keluarga korban diatas materai dengan diketahui oleh Kepala Desa setempat. “Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan pihak keluarga korban legowo, karena korban benar-benar mengidap penyakit jantung sudah belasan tahun lamanya,” pungkasnya. (cho)Peringati Hari Anak Nasional dengan 3M
0 Komentar:
Post a Comment