Ad

Memo Timur Lumajang
Monday 19 January 2015

Janji Pemkab, Pedagang JLT Harus Nunggu 6 Bulan Lagi

Posted by on Monday 19 January 2015

Lumajang, Memo
Puluhan pedagang Jalan Lingkar Timur (JLT) Lumajang yang warungnya digusur, dipastikan akan mendapat relokasi tempat berjualan yang baru. Namun demikian, mereka harus sabar menunggu sampai enam bulan lagi. Informasinya, tempat relokasi tersebut masih berada di kawasan JLT.
“Kata Pak Totok (Kasat Pol PP-red), kami disuruh sabar sampai enam bulan lagi,” terang Agustin selaku  Sekretaris Paguyupan Pedagang Kecil (PPK) JLT Lumajang kepada Memo Sabtu (17/1) siang kemarin. Sambil menunggu tempat baru yang dijanjikan oleh pemerintah, puluhan pedagang dimohon untuk bersabar dan mencari pekjerjaan lain.
Namun tidak yang dilakukan oleh Agustin. Meski  lapak tempat usahaya menjadi korban pembongkaran, ia masih bisa berjulan nasi di tempat lain. Untuk sementara, ia menempati salah satu lokasi yang ada di terminal angkutan kota yang ada di depan Perumahan Tukum.”Kalau saya tidak berjualan, lantas  dari mana  saya uang untuk membiayai keluarga Mas,” akunya.
Menurutnya, berprofesi sebagai pedagang makanan adalah jalan satu-satunya agar bisa membiayai semua kebutuhan keluarga termasuk biaya untuk sekolah anaknya. Namun demikian, ia berharap agar apa yang dijanjikan oleh pemerintah setempat itu tidak hanya isapan jempol belaka.
Sedikitnya, ada sekitar 39 pedagang yang lapaknya saat itu dibongkar oleh anggota Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang. Pada saat lapak dagangannya dibongkar, para pedagang sudah mendapatkan uang sebagai ganti biaya pembongkaran yang besarnya bervariatif sesuai dengan besar kecilnya lapak yang dibongkar.
Dari mulai Rp.300 ribu, 500 ribu hingga Rp. 700 ribu. Selain mendapat uang, masing-masing pedagang juga mendapatkan beras sebanyak 12 kilogram (KG). namun apakah beras yang diberikan kepada para pedagang tersebut berkelanjutan, sampai saat ini Agustine mengaku masih belum tahu.
Pasalnya, hingga sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan bantuan beras lagi. Padahal kata dia, jika dihitung dari pembagian beras awal yang saat itu diberikan oleh pemerintah  pada tanggal 14 Desember 2014 kemarin, seharusnya sekarang sudah menerima lagi.
”Kalau bantuan beras itu akan diberikan setiap bulan, seharusnya sekarang kami sudah menerima lagi Mas,. Namun  pada saat saya menanyakan kepada petugas pada awal pembagian,  petugas sendiri saat itu menjawab tidak tahu dan menjawab apa kata nanti,” paparnya.
Ia hanya berharap, agar apa yang menjadi kesepakatan awal antara pedagang dengan pemerintah daerah  tidak hanya janji belaka. Sebab sampai saat ini, para pedagang masih menunggu janji dari pemerintah yang akan merelokasaikan di tempat yang baru. “Kata Pak Totok, lokasi yang baru masih berada di wilayah JLT dan kita disuruh menuggu enam bulan lagi,” pungkasnya. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top