PO Lumajang Kehilangan Sosok Pembina
Posted by
Unknown on Tuesday 27 January 2015
Lumajang, Memo_Dengan meninggalnya Bupati Lumajang, DR. H. Sjahrazad Masdar, Pencak Organisasi (PO) Kabupaten Lumajang merasa kehilangan sosok pembina yang tegas dan berwibawa. “Kami selaku pengurus dan anggota PO Lumajang merasa kehilangan sosok yang tegas,” ujar Rochani, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Lumajang.
Menurutnya, almarhum merupakan salah satu pembina sekaligus pengurus aktif dalam Pencak Organisasi silat itu. Selain itu, almarhum juga kerap memberikan semangat serta kedisiplinan kepada para anggotanya. Sehingga, PO di Kabupaten Lumajang selalu hidup dan berkembang.
Demikian pula dalam hal memimpin pemerintahan di Kabupaten Lumajang. Selain terkenal tegas dengan kemauannnya yang keras, almarhum juga selalu menerapkan disiplin waktu dan kerja kepada bawahannya. “Jadi kalau beliau punya keiginnan atau prinsip a ya a ga bisa ditawar,” ungkap Rochani kepada Memo Senin (26/1) siang..
Disisih lain, almarhum merupakan sosok yang mau mendengar apa yang menjadi keluhan bawahannya. Apa yang menjadi usulan dan saran dari bawahannya, selalu diterima dengan lapang dada. Sehingga, keharmonisan antara atasan dengan bawahannya selalu terjaga.
Sementara itu kesan yang paling mendalam kata Rochani, dalam hal kedisiplinan. Selama menjabat sebagai Bupati Lumajang, almarhum selalu memberikan contoh disiplin waktu. Semisal pada saat acara dimuai pukul 07, alamarhum akan datang lebih awal 30 menit dari agenda yang telah dijadwalkan.
Bahkan pulangnya lanjut Rochani, almarhum pulang paling akhir setelah semua stafnya pulang terlebih dahulu. Kedisiplinan itulah, yang membuat dirinya sangat terkesan dengan almarum. “Semoga segala perbuatan dan amal beliau selama di dunia diterima oleh Alloh Subhannallohu WaTaallah,” pungkasnya. (tri)
Menurutnya, almarhum merupakan salah satu pembina sekaligus pengurus aktif dalam Pencak Organisasi silat itu. Selain itu, almarhum juga kerap memberikan semangat serta kedisiplinan kepada para anggotanya. Sehingga, PO di Kabupaten Lumajang selalu hidup dan berkembang.
Demikian pula dalam hal memimpin pemerintahan di Kabupaten Lumajang. Selain terkenal tegas dengan kemauannnya yang keras, almarhum juga selalu menerapkan disiplin waktu dan kerja kepada bawahannya. “Jadi kalau beliau punya keiginnan atau prinsip a ya a ga bisa ditawar,” ungkap Rochani kepada Memo Senin (26/1) siang..
Disisih lain, almarhum merupakan sosok yang mau mendengar apa yang menjadi keluhan bawahannya. Apa yang menjadi usulan dan saran dari bawahannya, selalu diterima dengan lapang dada. Sehingga, keharmonisan antara atasan dengan bawahannya selalu terjaga.
Sementara itu kesan yang paling mendalam kata Rochani, dalam hal kedisiplinan. Selama menjabat sebagai Bupati Lumajang, almarhum selalu memberikan contoh disiplin waktu. Semisal pada saat acara dimuai pukul 07, alamarhum akan datang lebih awal 30 menit dari agenda yang telah dijadwalkan.
Bahkan pulangnya lanjut Rochani, almarhum pulang paling akhir setelah semua stafnya pulang terlebih dahulu. Kedisiplinan itulah, yang membuat dirinya sangat terkesan dengan almarum. “Semoga segala perbuatan dan amal beliau selama di dunia diterima oleh Alloh Subhannallohu WaTaallah,” pungkasnya. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment