Sejatinya Rasa
Posted by
Unknown on Saturday, 3 January 2015
"Kehidupan ini dipenuhi beraneka macam rasa. Duka cita menyisakan
penderitaan, suka cita menyisakan kebahagiaan. Untuk apa segala rasa itu
diciptakan di kehidupan ini, Guru? Dan kenapa setiap orang mesti
mendapatkan rasa yang berbeda dalam kehidupan yang sama ini?"
"Manu, lihat beraneka pepohonan di bumi ini. Dari tanah, air, udara dan
sinar mentari yang sama, setiap buah memperoleh rasa yang berbeda."
"Cabe mendapatkan rasa pedas untuk dibaginya pada kehidupan. Tebu mendapatkan
rasa manis, kopi mendapat rasa pahit, asem mendapat rasa asem dan
kecut, semangka mendapat rasa manis, dan rasa berbeda pada buah
lainnya."
"Dari sesuatu
yang tanpa rasa, semua buah itu akhirnya memberi rasa pada kehidupan,
lalu kelak kembali tanpa rasa saat mereka hancur dan kembali menjadi
tanah, air dan angin."
"Begitu kau lahir tanpa rasa, mendapat rasa dan juga memberi rasa pada kehidupan, lalu kelak pulang ke rumah Jiwamu tanpa rasa. Maka nikmati saja segala dualitas rasa di kehidupan ini, lalu kelak lupakan dalam perjalanan pulang Jiwamu."
"Begitu kau lahir tanpa rasa, mendapat rasa dan juga memberi rasa pada kehidupan, lalu kelak pulang ke rumah Jiwamu tanpa rasa. Maka nikmati saja segala dualitas rasa di kehidupan ini, lalu kelak lupakan dalam perjalanan pulang Jiwamu."
0 Komentar:
Post a Comment