Sering Goda Istri Orang Berbuah Petaka
Posted by
Unknown on Wednesday, 18 March 2015
Lumajang, Memo_Gonjang-ganjing tentang siapa pelaku penganiayaan terhadap Saeful (23), akhirnya sedikit terjawab. Namun demikian, polisi belum berani melakukan penangkapan karena korban sendiri enggan dimintai keterangannya. Kuat dugaan jika aksi penganiayaan itu dilatar belakangi oleh rasa cemburu karena korban kerap menggoda istri pelaku.
Sehari usai peristiwa pembacokan, Memo mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu motif dibalik aksi pembacokan itu. Dari beberapa sumber yang berhasil dihimpun Memo di lapangan menyebutkan, jika aksi penganiayaan itu dilakukan oleh suami dari salah satu teman korban bekerja.
Motifnya, diduga pelaku geram karena korban kerap menggoda istrinya. Karena dari keterangan beberapa saksi yang tahu persis kejadian itu menjelaskan, jika awalnya kedua pelaku tersebut tidak mengenal korban. “Semula kedua orang itu tanya dan mencari nama korban,” jelasnya.
Namun saat diberitahu jika orang yang dicari itu sedang duduk dan minum disebelahnya, kedua orang tersebut langsung mendatangi korban. Setelah itu, kedua pelaku sempat terlihat beradu mulut dengan korban. Hingga kemudian, korban dengan pelaku saling pukul.
“Saat itu satu dari pelaku sempat menyebut nama istrinya yang diketahui bekerja sebagai salah satu karyawan di pabrik pengelolaan kayu itu,” jelasnya. Kuat dugaan, jika penganiayaan yang dilakukan oleh kedua pelaku terhadap korban adalah motif cemburu karena korban sering menggoda istri pelaku.
Sayangnya, motif itu dibantah tegas oleh Kapolsek Tempeh, AKP Eko Hari Santoso ketika dikonfirmasiu Memo pada Senin (16/3) siang kemarin. Menurutnya, isu yang berkembang di lapangan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Pasalnya, sampai saat ini belum ada saksi yang berani untuk dimintai keterngannya perihal aksi penganiayaan tersebut. Pasalnya, baik korban maupun keluarganya tidak ada yang mau melapor secara resmi kepada polisi. “Sampai detik ini, korban belum juga melapor. Ada kemungkinan, jika kasus ini akan diselesaikan secara kekeluargaan,” jelas Kapolsek.
Sebelumnya, tragis yang dialami Saeful (23), salah satu karyawan pabrik pengelolaan kayu PT. Mustikatama asal Desa Curahpetung, Kecamatan Kedungjajang. Ketika sedang asyik nongkrong di warung kopi, ia didatangi dua orang tak dikenal (OTD).
Setelah terjadi cek-cok sebentar, salah satu dari orang tersebut mengeluarkan senjata tajam jenis parang lalu membacokannya ke kepala korban. Akibatnya, kepala korban sobek dan harus mendapat beberapa jahitan dari pihak Puskesmas Tempeh. Sabtu (14/3) sore, sekira pukul 15.45 Wib. di salah satu warung yang ada di depan pabrik pengelolaan kayu PT Mustikatama, Desa Besuk, Kecamatan Tempeh. (tri)
Sehari usai peristiwa pembacokan, Memo mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari tahu motif dibalik aksi pembacokan itu. Dari beberapa sumber yang berhasil dihimpun Memo di lapangan menyebutkan, jika aksi penganiayaan itu dilakukan oleh suami dari salah satu teman korban bekerja.
Motifnya, diduga pelaku geram karena korban kerap menggoda istrinya. Karena dari keterangan beberapa saksi yang tahu persis kejadian itu menjelaskan, jika awalnya kedua pelaku tersebut tidak mengenal korban. “Semula kedua orang itu tanya dan mencari nama korban,” jelasnya.
Namun saat diberitahu jika orang yang dicari itu sedang duduk dan minum disebelahnya, kedua orang tersebut langsung mendatangi korban. Setelah itu, kedua pelaku sempat terlihat beradu mulut dengan korban. Hingga kemudian, korban dengan pelaku saling pukul.
“Saat itu satu dari pelaku sempat menyebut nama istrinya yang diketahui bekerja sebagai salah satu karyawan di pabrik pengelolaan kayu itu,” jelasnya. Kuat dugaan, jika penganiayaan yang dilakukan oleh kedua pelaku terhadap korban adalah motif cemburu karena korban sering menggoda istri pelaku.
Sayangnya, motif itu dibantah tegas oleh Kapolsek Tempeh, AKP Eko Hari Santoso ketika dikonfirmasiu Memo pada Senin (16/3) siang kemarin. Menurutnya, isu yang berkembang di lapangan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Pasalnya, sampai saat ini belum ada saksi yang berani untuk dimintai keterngannya perihal aksi penganiayaan tersebut. Pasalnya, baik korban maupun keluarganya tidak ada yang mau melapor secara resmi kepada polisi. “Sampai detik ini, korban belum juga melapor. Ada kemungkinan, jika kasus ini akan diselesaikan secara kekeluargaan,” jelas Kapolsek.
Sebelumnya, tragis yang dialami Saeful (23), salah satu karyawan pabrik pengelolaan kayu PT. Mustikatama asal Desa Curahpetung, Kecamatan Kedungjajang. Ketika sedang asyik nongkrong di warung kopi, ia didatangi dua orang tak dikenal (OTD).
Setelah terjadi cek-cok sebentar, salah satu dari orang tersebut mengeluarkan senjata tajam jenis parang lalu membacokannya ke kepala korban. Akibatnya, kepala korban sobek dan harus mendapat beberapa jahitan dari pihak Puskesmas Tempeh. Sabtu (14/3) sore, sekira pukul 15.45 Wib. di salah satu warung yang ada di depan pabrik pengelolaan kayu PT Mustikatama, Desa Besuk, Kecamatan Tempeh. (tri)
0 Komentar:
Post a Comment