Ad

Memo Timur Lumajang
Thursday, 20 November 2014

Gula Milik Petani Tersisa 12,5 Ribu Ton

Posted by on Thursday, 20 November 2014



Lumajang, Memo
Seiring dengan anjloknya harga gula di pasaran, membuat sisa gula milik para petani di Pabrik Gula (PG) Jatiroto masih menumpuk. Pasalnya, saat lelang gula penawaran masih dibawah harga harapan dari para petani tebu di Lumajang.
PG Jatiroto kemudian mengadakan Forum Temu Kemitraan (FTK) yang di undang adalah perwakilan petani masing-masing rayon Kasinderan dan KUD yang menangani tebu. Dalam forum tersebut, membahas gula petani yg masih belum terjual dengan jumlah 12.500 ton.
"Jumlah gula di PG Jatiroto masih menumpuk dan hingga kini belum terjual, jumlahnya mencapai 12.500 ton," ujar Budhi Susilo salah seorang petani tebu asal  Lumajang, Selasa (18/11) siang kemarin kepada sejumlah wartawan
Akibat kondisi itu, para petani saat ini kesulitan untuk mendapatkan biaya garap yang tidak kunjung cair. Mengingat, biaya garap baik yang berasal kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dengan bunga 7 % dan dana Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari PTPN XI dg bunga 6 % juga belum bisa di cairkan.
"Kita kesulitan untuk biaya penanaman karena KKPE dan PKBL tidak kunjung cair. Sehingga untuk musim giling ke depannya, produksi tebu dipastikan akan menurun drastis," tambahnya. Selain itu jelas dia, gula milik para petani masih banyak yang belum terjual dan menumpuk di gudang PG.
Dengan kondisi yang menimpa para petani tebu PG Jatiroto, para petani berharap ada campur tangan pemerintah dalam tata niaga gula. Karena gula masuk Sembako, nantinya tata niaga gula akan dikelola oleh Bulog. 
"Yang tak kalah pentingnya seharusnya pemerintah ikut turun tangan mengenai tata niaga gula, supaya di kembalikan kepada Bulog, biar harga gula stabil dan tidak ada permainan seperti Kartel gula," pungkasnya. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top