Ad

Memo Timur Lumajang
Saturday, 13 December 2014

1 Kompi Pasukan Disiagakan di Dusun Kajaran

Posted by on Saturday, 13 December 2014



Lumajang, Memo
Sebagai bentuk antisisipasi munculnya gejolak yang dilakukan oleh warga Dusun Kajaran, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Polres Lumajang kerahkan 1 kompi pasukan Pengendali Massa (Dalmas) dan beberapa  personil anggota dari polsek rayon. Kamis (4/12) pagi sekira pukul 08.00 Wib. Anggota yang berjumlah 100 lebih itu, disiagakan di Mapolsek Pasirian.
“Kami tidak langsung terjun ke TKP, melainkan stanby di Mapolsek,” terang Kasat Sabhara Polres Lumajang, AKP Edi Susanto kepada Memo. Namun demikian kata Edi, beberapa anggota dari intel dan dari reskrim dengan menggunakan pakaian preman sudah diterjunkan ke TKP guna untuk memantau situasi di sana.
Namun bila sewaktu-waktu dibutuhkan kata Edi, sejumlah personil tersebut akan diberangkatkan ke lokasi. Menurut Edi, beberapa hari terakhir pasca terbunuhnya Manisin (54), salah  satu Satpam portal pasir galian C yang ditemukan tewas dekat pos penjagaan dengan kondisi penuh luka bacokan pada kepala serta anggota tubuhnya. Situasi pada Dusun Kajaran mulai sedikit memanas.
Bahkan sebagai bentuk protes warga kepada pihak polisi yang masih belum bisa mengungkap siapa pelakunya, Selasa (3/12) pagi kemarin beberapa warga memasang papan dan barikade pada pintu masuk menuju tambang pasir. Warga bersikukuh, tidak akan membuka papan itu sebelum polisi berhasil mengungkap siapa dalang dibalik aksi pembunuhan itu.
Dikawatirkan aksi warga itu semakin memperkeruh situasi, polisi akhirnya melakukan pencopotan papan yang dipasang  oleh beberapa warga tersebut. Hal itu dimaksudkan, agar para penambang pasir bisa beraktifitas seperti  biasanya. Pagi itu, petugas juga meyakinkan warga Dusun Kajaran jika polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap kasus pembunuhan itu.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pasirian, Aiptu Lugito menjelaskan, pihaknya bekerejasama dengan Satreskrim Polres Lumajang masih terus melakukan pendalaman serta pengumpulan saksi-saksi. Diakui, sulitnya mengungkap kasus pembunuhan itu karena minimnya saksi saat kejadian. “Kami kesulitan mencari saksi Mas,” akunya.
Dijelaskan pula, jika aksi pembunuhan itu dilakukan antara pukul 01.00 Wib hingga 03.00 Wib. (dini hari). Sedangkan korban, baru ditemukan  Minggu  (1/12) siang sekira pukul 11.00 Wib. esok harinya. Dari minimnya saksi itulah, membuat polisi kerepotan mencari data.
Namun lanjut Lugito, ada informasi yang masuk ke pihaknya jika aksi pembunhan itu dilatar belakangi  dendam atau sakit hati. Namun demikian, pihaknya tidak mau mencapok mentah-mentah informasi tersebut. “Yang pasti kami masih bekerja  ekstra untuk menyelidiki kasus ini,” pungkasnya. (tri)

comments

0 Komentar:

Contact Form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2016 Muachrus All Rights Reserved.
back to top